Tuesday 26 September 2023

, ,

Rekomendasi Sunscreen Lokal Untuk Kulit Berjerawat

Bagi orang-orang dengan tipe kulit acne prone atau kulit-kulit yang mudah berjerawat, pencarian sunscreen layaknya pencarian jodoh. Sulit banget rasanya. Kekeliruan dalam memilih sunscreen dapat memperparah kondisi kulit yang berjerawat. Saya, sebagai pemilik kulit acne prone, harus melewati trial error dan sedekah sunscreen ke teman-teman akibat ketidakcocokkan sunscreen yang saya gunakan. Sempat kesal dan ingin mengabaikan pentingnya sunscreen, tapi ya gimana, gak mungkin rasanya saya membiarkan kulit saya terpapar sinar matahari tanpa perlindungan apapun. Apalagi, paparan berlebihan terhadap sinar UV matahari juga bisa memperburuk kondisi kulit berjerawat, mengakibatkan peradangan lebih lanjut, hiperpigmentasi, dan bahkan merusak jaringan kulit. Makanya, lega banget rasanya ketika sudah mengenal kriteria sunscreen yang cocok di kulit saya, sehingga saya bisa membagikannya di sini.

Jadi, teman-teman dengan kulit acne prone, ada beberapa poin yang harus diperhatikan ketika kalian memutuskan untuk menggunakan sunscreen , di antaranya:
  • Pilih Sunscreen Non-Komedogenik: Sunscreen yang komedogenik dapat menyumbat pori-pori kulit, yang dapat memperburuk jerawat. Pilihlah sunscreen yang dirancang khusus untuk kulit berjerawat, yang tidak akan menyumbat pori-pori. 
  • Bahan-Bahan Aktif: Beberapa sunscreen mengandung bahan-bahan aktif seperti zinc oxide atau titanium dioxide yang dapat membantu melawan peradangan kulit. Bahan-bahan ini juga dapat membantu menyerap kelebihan minyak, menjadikannya pilihan yang baik untuk kulit berjerawat.
  • SPF yang Tepat: Pilih sunscreen dengan faktor perlindungan matahari (SPF) yang sesuai. SPF 30 hingga 50 biasanya sudah cukup untuk melindungi kulit dari sinar UVB yang merusak. Selain itu, pastikan sunscreen juga melindungi dari sinar UVA dengan mencari label "Broad Spectrum."
  • Hindari Bahan-Bahan Iritan: Kulit yang rentan terhadap jerawat sering kali sensitif terhadap bahan-bahan tertentu. Hindari sunscreen yang mengandung pewangi atau bahan-bahan kimia yang dapat memicu iritasi.
Poin 1 dan 2 sebetulnya mengacu pada tipe sunscreen yang selalu saya sarankan pada teman-teman dengan kulit berjerawat, yaitu physical sunscreen. Bagi teman-teman yang belum tau, sunscreen terbagi atas 2 jenis, yaitu physical sunscreen dan chemical sunscreen, Bedanya? Kalian bisa simak di postingan saya beberapa waktu yang lalu. 
Rekomendasi Sunscreen Lokal Untuk Kulit Berjerawat

Kebanyakan sunscreen produk lokal merupakan jenis chemical sunscreen. Asumsi saya sih sepertinya karena bahannya lebih murah, secara tekstur lebih enak, dan tidak meninggalkan whitecast. Tapi, hamdallah, di antara gempuran chemical sunscreen murah dan bagus, masih ada brand-brand lokal yang mau memproduksi physical sunscreen, dan 3 ini adalah physical sunscreen lokal yang cocok di kulit acne prone saya, yaitu:

Sunscreen Untuk Kulit Jerawat

1. Glowlabs Physical Sunscreen

Glowlabs Physical Sunscreen ini terbilang produk baru, termasuk yang saya baru coba juga dalam beberapa waktu terakhir. Kemasannya tube ramping dengan lubang kecil, sehingga pengaplikasiannya mudah, gak bleberan. Mengandung titanium dioxide, teksturnya ringan seperti gel, mudah diratakan, Ada sedikit whitecast, tapi gak mencolok. Kandungan lain yang bikin saya melirik produk ini adalah Centella Asiatica. Ini adalah kandungan yang bersahabat dengan kulit saya yang sensitif. Maka gak heran selama pemakaian, saya gak merasakan keluhan apapun. 

Glowlabs Physical Sunscreen

Harganya tergolong murah, sekitar 80.000an. Saya sempat tanya ke adminnya soal tidak adanya keterangan SPF dan PA di kemasan Glowlabs. Ternyata mereka sedang dalam proses uji in vivo, tapi untuk Glowlabs sendiri memiliki kandungan SPF 50 PA +++.

2. Dear Me Beauty Skin Barrier Sunscreen Gel

Ini adalah favorit saya! Semuanya serba pas. Teskturnya gel yang mudah diratakan. Meski kekentalannya sedikit di atas Glowlabs, entah kenapa saya malah merasa perlindungan yang diberikan sunscreen ini jadi lebih total gitu. Kalau Glowlabs memakai titanum dioxide di urutan kedelapan dalam deretan ingridientsnya, Dear Me Beauty mengandung titanium dioxide dan zinc dioxide di urutan kedua dan ketiga. Dengan kombo titanium dioxide dan zinc oxide, serta SPF 50 dan PA++++, saya jadi semakin yakin kalau proteksi yang diberikan oleh sunscreen ini lebih mantul.

Dear Me Beauty Skin Barrier Sunscreen Gel

Dia juga mengandung bahan-bahan pelembap, seperti glycerin, sodium hyaluronite, dan ceramide 3. Sehingga kulit bisa tetap lembap dan terlindungi dari sinar matahari secara optimal. Harganya berkisar 90ribu sampai 100ribu untuk 35 ml. Menurut saya ini sih harga yang sangat terjangkau untuk sunscreen sebagus ini. 

3. Avoskin The Great Shield Sunscreen 

Yang ini sebetulnya hybrid sunscreen. Apalagi itu? Ya sesuai namanya, hybrid ini campuran antara physical dan chemical sunscreen. Tapi, meski ini hybrid sunscreen, produk ini memiliki efek whitecast yang paling kelihatan dibanding 2 produk sebelumnya yang pure physical sunscreen. Asumsi saya, karena produk ini menggunakan banyak sekali bahan sunscreen, yaitu Ethylhexyl Methoxycinnamate, Zinc Oxide, Butyl Methoxydibenzoylmethane, Polysilicone-15, Titanium Dioxide. Teskturnya creamy padat, butuh waktu untuk diblend, tapi finishnya tuh enak aja kok, gak kering. Di awal ada kesan berat di muka, tapi lama-lama nggak, whitecastnya pun akan memudar dan lebih menyerap ke warna kulit. 

Avoskin The Great Shield

Harganya 135.000an dengan ukuran 30 ml. Kalau melihat ingridientsnya, saya gak bisa bilang produk ini mahal. Soalnya kandungannya gak main-main, langsung 5 bahan pelindung kulit dari sinar matahari. Saya gak selalu cocok dengan hybrid sunscreen, karena ya itu, kadang masih sensitif sama bahan-bahan chemical sunscreen. Tapi, suprisingly, Avoskin ini benar-benar cocok di kulitku, gak bikin iritasi, dan somehow, saya tuh merasa percaya diri banget kalau panas-panasan ketika pakai sunscreen ini, kerasa banget kalau produknya benar-benar melindungi kulit saya.

Nah, itu adalah 3 rekomendasi sunscreen lokal yang cocok untuk kulit acne prone dan sensitif. Sebetulnya, sunscreen apapun itu, yang paling penting adalah penggunaannya secara disiplin dan jangan lupa untuk selalu membersihkannya secara optimal melalui double cleansing, karena kadang secara gak sadar, residu dari sunscreen inilah yang memperparah kondisi jerawat di kulit.
Continue reading Rekomendasi Sunscreen Lokal Untuk Kulit Berjerawat

Sunday 24 September 2023

, ,

Perbedaan Physical Sunscreen dan Chemical Sunscreen, Mana Yang Lebih Bagus?

Di antara rangkaian skincare yang digunakan sehari-hari, bagi saya sunscreen menempati urutan pertama sebagai tahapan skincare yang wajib digunakan, tidak boleh diskip sama sekali. Rasanya, percuma saja kalau kita mengeluarkan ratusan ribu bahkan jutaan rupiah untuk skincare dan treatment klinik, kalau penggunaan sunscreennya masih tidak disiplin. Meskipun begitu, pemilihan sunscreenpun gak semudah itu. Niatnya kan, sunscreen merupakan pelindung kulit, agar semua perawatan yang kita gunakan tidak sia-sia. Tapi, gak jarang, beberapa sunscreen memang tidak ditakdirkan berjodoh di kulit kita, malah menimbulkan masalah baru, seperti kemerahan, gatal-gatal, komedo, hingga jerawat. 

Upaya pencarian sunscreen yang cocok di kulit, menambah pengetahuan saya soal persunscreenan, bahwasanya sunscreen itu terdiri dari 2 jenis, yaitu chemical sunscreen dan physical sunscreen. Lalu, bedanya apa? Ada beberapa poin yang menjadi pembeda antara chemical sunscreen dan physical sunscreen, yang akan saya ulas di sini.

Perbedaan sunscreen


1. Komposisi

Chemical sunscreen mengandung bahan kimia seperti oksibenzon, avobenzon, octisalate, dan lainnya. Ketika terkena sinar matahari, bahan-bahan ini menyerap radiasi UV dan mengubahnya menjadi panas yang kemudian dilepaskan dari kulit. Sedangkan physical sunscreen mengandung bahan-bahan fisik seperti titanium dioxide atau zinc oxide. Mereka bekerja dengan cara menciptakan lapisan fisik di atas kulit yang memantulkan sinar matahari. 

2. Cara Kerja

Chemical sunscreen bekerja dengan menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas. Ini berarti tabir surya kimia harus diaplikasikan sekitar 15-30 menit sebelum terkena sinar matahari agar efektif. Berbeda dengan chemical sunscreen yang bekerja dengan menyerap radiasi UV dan mengubahnya menjadi panas, physical sunscreen menciptakan penghalang fisik di atas kulit yang memantulkan sinar matahari. Ini berarti sinar UV dihamburkan dan tidak dapat meresap ke dalam kulit.

3. Perlindungan Spektrum

Chemical sunscreen cenderung memberikan perlindungan lebih luas terhadap sinar UVA dan UVB jika terdapat berbagai jenis bahan kimia di dalamnya. Namun, beberapa bahan kimia mungkin tidak efektif melawan spektrum tertentu. Physical sunscreen memberikan perlindungan yang merata terhadap spektrum UVB dan UVA tanpa perlu mengandalkan berbagai bahan kimia.

4. Kemungkinan Reaksi Kulit

Beberapa orang dengan kulit sensitif dapat mengalami iritasi atau reaksi alergi terhadap bahan kimia dalam chemical sunscreen. Sedangkan physical sunscreen cenderung lebih cocok untuk kulit sensitif karena tidak mengandung bahan kimia yang menyerap ke dalam kulit.

5. Tampilan Pada Kulit

Chemical sunscreen sering kali memiliki konsistensi lebih ringan dan transparan, sehingga dapat lebih mudah meresap ke dalam kulit tanpa meninggalkan residu putih, sedangkan physical sunscreen cenderung lebih tebal dan dapat meninggalkan lapisan putih pada kulit, meskipun produk terbaru cenderung lebih halus dan transparan. Ini yang disebut whitecast.

6. Daya Tahan

Chemical sunscreen memiliki kecenderungan untuk lebih cepat hilang dari kulit karena menyerap sinar matahari. Oleh karena itu, perlu diterapkan ulang secara teratur, sedangkan physical sunscreen biasanya lebih tahan lama karena tidak mudah terhapus oleh keringat atau air. Ini membuatnya cocok untuk aktivitas luar ruangan yang intens.

Itu adalah 6 perbedaan antara chemical sunscreen dan physical sunscreen. Mana yang lebih bagus? Semuanya kembali ke preferensi pribadi. Buat saya, dengan kulit sensitif dan acne prone, saya sudah membuktikan bahwa kulit ini berjodoh dengan physical sunscreen, sunscreen-sunscreen dengan kandungan zinc oxide dan titanium dioxide selalu aman di kulit saya. Sedangkan bahan-bahan chemical sunscreen, pasti membuat masalah di kulit saya, kemerahan, gatal, dan beruntusan sudah pasti muncul. Meskipun physical sunscreen memberikan efek whitecast, saya bodo amat, yang penting kulit saya aman. Lagipula, produk-produk physical sunscreen sekarang, whitecastnya gak gitu heboh, lebih seperti memberikan efek tone up saja. 
Mau chemical sunscreen ataupun physical sunscreen, yang terpenting adalah kedisiplinan dalam menggunakannya. Ingat untuk selalu menggunakannya setiap hari sebelum beraktivitas di dalam ruangan, apalagi di luar ruangan. Jangan lupa untuk reapply jika kamu beraktivitas di luar ruangan dalam waktu yang lama ya!
Continue reading Perbedaan Physical Sunscreen dan Chemical Sunscreen, Mana Yang Lebih Bagus?

Thursday 21 September 2023

Tanda Kulitmu Mengalami Dehidrasi: Kenali dan Atasi

Beda dengan permasalahan kulit saya di usia belasan hingga 20 tahunan, memasuki kepala 3, permasalahan kulit saja justru adalah kondisi kulit yang saya idamkan pada saat remaja. Ya, waktu saya muda, kulit saya super oily, mudah berkeringat, sehingga gak jarang menghadapi jerawat. Maka, dulu seringkali berandai-andai punya kulit kering, sehingga make up gak mudah luntur karena keringat, dan pori-pori akan lebih kecil. Ternyata, begitu memasuki usia 30 tahunan, entah bagaimana awalnya, kulit saya terasa lebih kering. Bukannya senang, ternyata punya kulit kering juga gak seenak itu (emang ya, manusia gak pernah puas!). Make up sulit menempel, kerutan lebih terlihat jelas, dan ternyata kulit keringpun tetap bisa berjerawat! Maka, PR saya sekarang dalam menjaga kulit agar tetap sehat adalah menjaga kadar air di kulit agar tetap seimbang, jangan sampai dehidrasi.




Penyebab Kulit Dehidrasi

Loh, kulit juga bisa dehidrasi? Bisa, dong! Dehidrasi kulit adalah kondisi di mana kulit kehilangan terlalu banyak air, dan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit. Ada beberapa penyebab terjadinya dehidrasi pada kulit, di antaranya:
  • Paparan sinar matahari yang berlebihan : Seiring waktu, sinar UV dapat merusak serat kulit yang disebut elastin. Ketika serat ini rusak, kulit akan mengendur dan meregang, kulit juga akan menjadi lebih kasar dan kering. Saat terlalu kering, kulit jadi mudah keriput sehingga akan terlihat lebih tua dari yang sebenarnya.
  • Terlalu lama berada di dalam ruangan berAC : Udara dingin dapat mengurangi kelembapan pada kulit. Jika tidak dilapisi dengan pelembap yang cukup, kadar air dalam kulit akan berkurang dengan cepat sehingga membuat kulit lebih cepat kering.
  • Jarang minum air putih : 64% struktur kulit manusia terdiri dari air. Kekurangan konsumsi air putih juga berpengaruh pada kesehatan kulit. Salah satunya menyebabkan gejala keriput pada kulit. Hal ini disebabkan kulit kehilangan elastisitasnya karena aliran darah terhambat.
  • Lifestyle yang buruk : Merokok dan minum alkohol adalah contoh dari kebiasaan buruk yang berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Merokok dapat membuat kulit kendur, terutama di bawah mata dan di sekitar garis rahang. Merokok juga dapat menyebabkan penuaan dini karena menyempitkan pembuluh darah (membatasi jumlah oksigen yang didapat kulit), meningkatkan produksi radikal bebas, dan menurunkan kadar vitamin A di kulit. Sedangkan alkohol dapat melebarkan pori-pori kulit, menyebabkan komedo dan komedo putih
Tanda-Tanda Kulit Mengalami Dehidrasi

Kulit yang dehidrasi dapat dikenali dengan mudah, tidak perlu harus menunggu diperiksa oleh dokter. Kamu bisa memeriksa sendiri kondisi kulitmu untuk melihat tanda-tanda kulit yang mengalami dehidrasi, di antaranya :
  • Kulit kering dan kasar: Salah satu tanda paling jelas dari kulit yang mengalami dehidrasi adalah kulit yang terasa kering dan kasar. Kulit yang sehat seharusnya terasa lembut dan halus. Namun, jika kamu merasa kulit terasa kering dan kasar, itu bisa menjadi tanda bahwa kulitmu membutuhkan lebih banyak hidrasi.
  • Garis-garis halus dan keriput: Dehidrasi kulit dapat menyebabkan munculnya garis-garis halus dan keriput lebih awal. Ini karena kurangnya air dalam kulit dapat membuatnya kehilangan elastisitasnya, sehingga membuat tanda-tanda penuaan lebih terlihat.
  • Kemerahan dan gatal: Kulit yang mengalami dehidrasi juga cenderung menjadi lebih sensitif. Ini dapat menyebabkan kemerahan, iritasi, dan bahkan gatal-gatal. Kalau kamu sering merasa gatal pada kulitmu, itu bisa menjadi tanda bahwa kulitmu membutuhkan lebih banyak kelembapan.
  • Tampak lecet dan bersisik: Kulit yang sangat dehidrasi dapat tampak lecet dan bersisik. Ini terjadi ketika kulit kehilangan kemampuannya untuk menjaga lapisan luar yang sehat dan terhidrasi.
  • Munculnya jerawat: Meskipun terdengar kontradiktif, kulit yang dehidrasi juga bisa menyebabkan munculnya jerawat. Ketika kulit kering, kelenjar minyak cenderung memproduksi lebih banyak minyak untuk mengatasi kekeringan. Ini bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Cara Mengatasi Dehidrasi Kulit

Jika kamu menemukan tanda-tanda dehidrasi pada kulitmu, gak perlu panik! Ayo mulai perbaiki sebelum terlambat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dehidrasi kulitpun gak ribet, cenderung hal-hal sederhana yang rutin dilakukan setiap hari, ini soal kebiasaan baik yang harus diterapkan tiap hari, yaitu :
  • Konsumsi cukup air: Cara terbaik untuk mengatasi dehidrasi kulit adalah dengan minum cukup air. Pastikan kamu minum setidaknya 8 gelas air per hari untuk menjaga tubuhmu terhidrasi dengan baik.
  • Gunakan pelembap: Pilih pelembap yang cocok untuk jenis kulit kamu dan gunakan secara teratur. Pelembap membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kehilangan air. 
  • Hindari mandi air panas: Mandi dengan air panas dapat mengeringkan kulitmu. Cobalah untuk mandi dengan air hangat dan hindari penggunaan sabun yang mengandung alkohol yang bisa membuat kulit semakin kering.
  • Jaga pola hidup yang sehat: Konsumsi makanan yang mengandung vitamin dan antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Buah-buahan, sayuran, dan makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 dapat membantu menjaga kulit tetap sehat. Olahraga teratur, hindari rokok dan alkohol juga dapat membantu mempertahankan kesehatan kulitmu.
  • Gunakan produk perawatan kulit yang tepat: Pilih produk perawatan kulit yang dikhususkan untuk kulit kering, seperti Oilum Hydrating Care Series.
OILUM Hydrating Care Series adalah produk perawatan kulit kering yang diformulasikan oleh dokter kulit, mengandung bahan-bahan yang berfungsi mengembalikan keseimbangan hidrasi alami (kelembaban) kulit agar halus, lembut, elastis. Tersedia dalam bentuk Cleanser Bar 85 gr, body Wash Bottle 210 ml, Body Wash Pouch 175 ml, Body Lotion 70 ml. Seluruh rangkaiannya fokus mengembalikan kelembapan kulit, menghilangkan tanda-tanda kulit kering, mencegah terjadinya keriput dan penuaan dini. Produk Oilum ini dapat dengan mudah ditemukan di offline store ataupun online storenya. 

Sekarang sudah paham kan soal dehidrasi pada kulit? Kalau kulitmu termasuk kulit yang terhidrasi, tetap jaga kelembapan untuk mencegah dehidrasi pada kulit. Tapi kalau kulitmu memiliki tanda-tanda dehidrasi seperti yang tadi disebutkan, ayo lekas perbaiki dan rawat kulitmu dengan baik!
Continue reading Tanda Kulitmu Mengalami Dehidrasi: Kenali dan Atasi

Monday 4 September 2023

,

Ingin Miliki Kulit yang Sehat? Jangan Lupa Konsumsi Makanan Ini!

Bagi saya (dan mungkin kebanyakan wanita juga), kesehatan kulit adalah aspek penting dalam menjaga penampilan dan rasa percaya diri. Selain perawatan dari luar, makanan yang kita konsumsi juga memainkan peran kunci dalam kesehatan kulit. Percuma kalau skincare lengkap 7 step, dari toner, essence, serum, moisturizer, kalau sepanjang hari yang dimakan gak jauh dari gorengan, mie bakso,  minuman-minuman boba, ya sama saja bohong. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, saya akan berbagi cerita soal makanan-makanan yang selama ini membantu menjaga kesehatan kulit saya.

Makanan Sehat Untuk Kulit Cantik


1. Buah dan Sayuran Berwarna-warni

Buah dan sayuran yang berwarna-warni, seperti wortel, tomat, dan bayam, mengandung antioksidan yang tinggi. Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel kulit. Selain itu, mereka mengandung vitamin A, C, dan E yang penting untuk regenerasi kulit dan produksi kolagen. Urusan buah dan sayuran, biasanya saya gak terlalu picky. Karena yakin semua sayuran dan buah ini punya manfaat, ya saya mampu-mampu aja nelennya. Bahkan yang tadinya saya anti, sekarang bisa ketagihan sebegitunya. Misalnya, pare. Gak semua suka dengan sensasi pahit sayuran ini, tapi karena merasa sayuran ini punya banyak manfaat, saya nikmati aja. Awalnya emang terasa aneh, tapi lama-lama, cinta banget sama pare ini.

2. Ikan Berlemak

Ikan seperti salmon, sarden, dan makarel mengandung asam lemak omega-3 yang membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi peradangan. Asam lemak ini juga meningkatkan elastisitas kulit dan membantu dalam penyembuhan luka. Dibanding makan sayur dan buah, makan ikan ini PR banget bagi saya. Tapi, karena sekarang sudah ada anak, dan saya sering stok ikan-ikanan untuk dia, ujung-ujungnya juga saya ikut makan. 

3. Kacang-kacangan dan Biji-bijian

Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan biji bunga matahari mengandung vitamin E, selenium, dan zat besi yang mendukung kesehatan kulit. Vitamin E memiliki sifat anti-penuaan dan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Perhatikan jenis kacangnya dan metode yang digunakan untuk mengolahnya. Di sini saya gak bilang kalau kacang lebaran yang digoreng dengan minyak berlimpah ini baik untuk kesehatan kulitmu, ya!

4. Air Putih

Minum air yang cukup sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit. Air membantu dalam proses detoksifikasi dan pengangkutan nutrisi ke sel-sel kulit. Pastikan minum setidaknya 8 gelas air per hari. Orang-orang terdekat saya pasti ketawa lihat saya menulis ini. Gimana nggak, sudah terlalu sering saya masuk rumah sakit karena infeksi yang diakibatkan kurang minum. Hehe. Sekarang sudah taubat dan dalam proses memperbaiki pola minum. Biasanya untuk urusan minum air putih ini, kita butuh alarm manusia, karena kalau sekedar alarm biasa, gak mempan. Karena masalah jarang minum ini bukan karena lupa, tapi lebih sering karena malas.

5. Teh Hijau

Teh hijau mengandung polifenol yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG), yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Mengonsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan mengurangi risiko kanker kulit.

6. Yogurt dan Probiotik

Yogurt dan makanan yang mengandung probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam tubuh. Ini dapat membantu kita dalam mengatasi masalah kulit seperti jerawat dan peradangan. Usahakan pilih yogurt plain tanpa gula, karena gula adalah musuh bagi kulit.

Selama 30an hidup, saya merasakan betul bagaimana asupan makanan dan minuman memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan kulit Anda. Dengan mengintegrasikan makanan-makanan sehat ini ke dalam pola makan sehari-hari kita, kita dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, berkilau, dan tampil cantik secara alami. Selain itu, selalu ingat untuk menjaga kebiasaan hidrasi yang baik dan menghindari konsumsi berlebihan alkohol serta merokok, karena hal ini juga dapat berdampak buruk pada kulit kita. Jadi, untuk mendapatkan kulit yang sehat, tidak melulu soal membeli skincare hingga jutaan, Justru makanan dan minuman yang harganya tidak seberapa, bisa memberi efek yang signifikan bagi kesehatan kulit kita.
Continue reading Ingin Miliki Kulit yang Sehat? Jangan Lupa Konsumsi Makanan Ini!