Sunday 2 June 2019

,

Bingung Membedakan Purging dan Break Out? Simak Ulasannya Di Sini!

Purging dan break out adalah dua hal yang gak asing bagi pecinta skincare. Meskipun keduanya memiliki reaksi yang mirip, purging dan break out adalah dua hal yang saling berlawanan. Karena memiliki reaksi yang mirip, kebanyakan dari kita kadang bingung memutuskan untuk melanjutkan atau menghentikan skincare tersebut. Lalu sebenarnya, apa sih bedanya purging dan break out?

Secara sederhana, purging diartikan sebagai proses detoksifikasi racun-racun atau kotoran yang berada di dalam kulit. Proses detoksifikasi ini membuat kotoran dan racun yang ada dalam kulit menjadi muncul ke permukaan dan berubah menjadi jerawat. Sedangkan break out adalah reaksi yang timbul akibat ketidakcocokan kulit terhadap bahan yang terkandung pada suatu skincare. Reaksinya sama dengan purging, yaitu munculnya jerawat secara tiba-tiba.

Perbedaan Purging dan Break Out Anisa Firdausi
 
Saya sendiri terlahir dengan kulit berminyak yang mudah berjerawat, juga sangat reaktif terhadap bahan skincare yang gak cocok. Padahal, saya selalu bercita cita ingin punya kulit 'badak'. Bukan, bukan berarti saya berharap punya kulit yang ada cula nya, kulit badak di sini mengacu pada jenis kulit yang gak sensitif, dan cenderung jarang bermasalah dengan bahan-bahan skincare.

Sayangnya, cita-cita itu gak pernah tercapai. Semenjak SD saya memang sudah berjerawat, jadi ketika saya sudah kuliah, sudah mulai mencoba-coba skincare, jerawat yang muncul gak pernah terlalu saya pikirkan. Saya pikir, ya beginilah nasib punya kulit berminyak. Padahal, jika saya berpikir ulang apa yang terjadi kala itu, beberapa kemungkinan jerawat-jerawat tersebut adalah break out, kadang juga purging. Sampai akhirnya bertahun-tahun saya menjadi beauty blogger, sudah semakin banyak pengalaman saya menggunakan skincare, saya semakin peka dan paham akan perbedaan reaksi yang ditimbulkan ketika saya purging maupun break out. Masalah ini, mungkin tiap orang mengalami hal yang berbeda, tapi mungkin kalian ada yang punya pengalaman yang mirip atau bahkan sama dengan saya. Jadi gimana sih cara membedakan kalau jerawat yang timbul setelah menggunakan skincare ini? break out kah atau purging kah?

1. Perhatikan jangka waktunya

Perbedaan Purging dan Break Out Anisa Firdausi
Ini adalah tips yang paling umum dan sederhana. Karena purging adalah proses detoksifikasi, maka akan ada saat di mana kulitmu benar-benar selesai membuang racunnya. Lamanya memang berbeda-beda, ada yang hanya beberapa hari, berminggu-minggu, bahkan saya pernah dengar cerita teman saya yang baru cocok menggunakan SK II setelah 6 bulan pemakaian. Hmm.. kalau itu PR banget ya. Tapi, umumnya, purging hanya berkisar 1 sampai 2 minggu. Jerawat yang munculpun biasanya di tempat-tempat yang memang biasa tumbuh jerawat. Selama 2 minggu tersebut, biasanya ritmenya dari mulai beruntusan sedikit, lalu menjadi jerawat, sampai akhirnya jerawat mulai terasa mengering dan mengecil, lalu menghilang. 

Sedangkan break out, kadang muncul di tempat yang gak terduga. Yang biasanya saya gak pernah jerawatan di dagu, loh kok tiba-tiba bisa jerawatan di sana. Semakin hari bukannya semakin kering, tapi kulit semakin gradakan. Break out terkadang menyerang seluruh bagian wajah, beda dengan purging yang hanya di spot-spot tertentu. Jadi, kalau kamu merasa produk skincare yang kamu gunakan selama berminggu-minggu menimbulkan jerawat tanpa ada tanda-tanda pengeringan jerawat, bisa jadi itu break out.

2. Kenali jenis jerawat purging dan break out
Perbedaan Purging dan Break Out Anisa Firdausi
Ini mungkin gak terjadi pada semua orang. Tapi yang saya alami, ada perbedaan jerawat purging dan break out. Sebetulnya ini merupakan keuntungan bagi saya, karena bisa dengan cepat menyimpulkan jerawat yang muncul. Biasanya, saat saya mengalami purging, yang muncul adalah beruntusan yang berkembang menjadi pustule (jerawat yang terlihat putih-putih di dalamnya), lalu berakhir kering dan menghilang. Sedangkan jerawat yang saya alami saat purging adalah jerawat papule, jerawat sedang yang berwarna merah, tapi gak pernah berkembang menjadi jerawat yang lebih besar, tapi juga gak mengecil. Jadi berminggu-minggu gak ada perubahan ukuran, kecuali hanya bertambah banyak. Uniknya, seperti yang tadi saya bilang, tiap orang memunculkan reaksi yang berbeda. Bahkan saya sering baca artikel bahwa pada kebanyakan orang, jerawat break out itu lebih besar-besar dibandingkan purging. Tapi, yang terjadi pada kulit saya, justru sebaliknya.

3. Kenali kandungan pada skincare

Perbedaan Purging dan Break Out Anisa Firdausi
Beberapa skincare memiliki bahan aktif di dalamnya, seperti AHA, BHA, vitamin C, retinoid, dan bahan exfoliator lainnya. Bahan-bahan tersebut termasuk bahan yang sangat mungkin memicu terjadinya purging. Contohnya, mungkin kalian sering dengar tentang pengalaman orang-orang yang memakai vitacid (retinoid). Hampir semua orang mengalami purging, begitupun yang saya alami. Saya pernah menggunakan vitacid dan terima nasib muka jerawatan parah selama 2 minggu, lalu tepat di minggu ketiga, muka saya betul-betul halus dan kinclong, gak menyisakan 1 jerawatpun. Sampai orang-orang sempat tanya saya ke klinik kecantikan mana, karena memang hasilnya semulus itu. Tapi, tentu saja, pengorbanannya juga besar. 

Akan tetapi, untuk produk skincare umum seperti moisturizer, seharusnya gak ada yang namanya purging. Biasanya saat jerawat semakin hari semakin banyak, ya saya langsung menyimpulkan kalau saya gak cocok dengan produk tersebut. Perjalanan panjang mencoba skincarepun membawa saya pada kesimpulan bahwa saya gak bisa cocok dengan produk apapun yang mengandung mineral oil. Mineral oil ini banyak ditemukan di produk-produk moisturizer, karena mineral oil memiliki fungsi menahan kadar air dalam kulit, agar kulit tetap lembap. Biasanya bahan ini akan sangat sempurna bagi kalian yang memiliki kulit kering, tapi tentu nggak buat saya. Minyak semakin gak kekontrol, pori-pori semakin besar, sehingga kotoran dan minyak wajah bercampur, lalu tentu aja, selamat datang jerawat!

Itu adalah 3 tips membedakan jerawat purging dan break out versi saya. Nah, untuk lebih jelasnya, kalian bisa belajar sedikit demi sedikit tentang bahan-bahan yang tertera dalam suatu skincare. Biasanya, kalau saya cocok dengan 1 bahan utama skincare, saya akan mencari produk-produk yang mengandung bahan tersebut. Biasanya sih, cara itu berhasil. Sejauh ini, saya selalu cocok dengan produk-produk berbahan dasar aloe vera. Jadi, biar aman, saya selalu mencari produk dengan kandungan tersebut. Siapa sih yang rela buang uang dan menghabiskan waktu menggunakan produk skincare yang malah bikin break out? Saya sih malaaaas.

Baca Juga : 6 Tips Memilih Skincare yang Tepat

0 comments:

Post a Comment