Thursday 26 August 2021

,

5 Love Language, Belajar Memahami Bahasa Cinta Pasangan

Saya ingat betul, betapa dulu saya menyukai hal-hal yang romantis dalam segala hal, the real hopeless romantic. Maka, ketika saya punya pacar seorang penikmat puisi, yang juga penulis, rasanya menyenangkan. Mendapat surat dengan bait-bait cinta yang indah adalah definisi jatuh cinta yang sempurna. Tadinya saya pikir, kata-kata romantis ini adalah satu-satunya cara mengekspresikan cinta, tapi ternyata tidak seperti itu.
 
Pada akhirnya, saya menikah dengan suami. Selama pendekatan, saya sudah bisa menilai kalau laki-laki ini bukan laki-laki yang terbiasa dengan kata-kata manis. Gak bisa dibilang dingin, tapi jelas bukan seorang yang banyak berkata-kata. Ekspresinya gak mudah ditebak, kadang saya bingung, kapan dia marah, sedih, dan bahagia. Semuanya sama, seperti ekspresi Kristen Stewart waktu main film Twilight. Kadang, kalau saya sedang kesal, saya sebut ia tumpul emosi. Tapi, meskipun begitu, entah kenapa, saya tetap merasa diberikan cinta yang berlimpah olehnya. Mulai dari sinilah, akhirnya saya paham bahwasanya cinta itu dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Inilah yang disebut dengan bahasa cinta (love language).


Basically, love language ini adalah bahasa cinta (ya itu mah jelas dong). Gak, gak, jadi intinya love language ini merupakan bentuk "komunikasi" antar pasangan. Komunikasi di sini, gak hanya melulu soal kata-kata, ucapan cinta, puisi, dan yang lainnya. "What makes one person feel loved emotionally is not always the thing that makes another person feel loved emotionally", kutipan tersebut adalah dasar pemikiran Gary Chapman, bahwasanya tiap orang memiliki love language yang berbeda. Jadi, love language yang dijabarkan oleh Gary Chapman ini terdiri dari 5 jenis, yaitu Words of Affirmation, Act of Service, Physical Touch, Quality Time, dan Receiving Gift. Tujuan dari love language ini adalah untuk membuat love tank kita dan pasangan selalu penuh. Tentu saja, dengan love tank yang penuh, hubungan kita dan pasangan juga akan terasa lebih memuaskan.


Tiap orang pasti memiliki kelima bahasa cinta tersebut. Akan tetapi, pasti ada salah satu yang  primer, yang utama, yang paling mendominasi, yang menjadi tolak ukur bagi dirinya saat menyimpulkan perasaan seseorang padanya. Saya akan menjelaskan sedikit mengenai perbedaan antara tiap bahasa, mudah-mudahan mudah dimengerti ya, karena buku ini saya baca sudah beberapa tahun yang lalu. Artikel ini juga sebetulnya sudah ada di draft dari beberapa bulan yang lalu tapi gak pernah terselesaikan. Thank God, kolaborasi Bandung Hijab Blogger bulan Agustus mengangkat tema ini, jadi saya punya penyemangat untuk menyelesaikannya.

1. Words of Affirmation

Ini yang tadi saya bilang di awal, tentang betapa dahsyatnya efek kata-kata. "Kamu cantik banget", "rambut baru kamu bikin lebih fresh", "aku suka ide kamu, pintar!" mungkin terdengar cringe bagi sebagian orang. Tapi, bagi sebagian orang, mendapatkan apresiasi dan validasi atas pencapaian diri, rasanya sangat menyenangkan. 

WOA ini juga gak melulu tentang isi dari ucapan saja, tapi juga tentang cara penyampaiannya. Misalnya, suami saya memang jarang memuji dan berkata-kata, tapi sekali dia melakukannya, nada dan intonasinya lembut, adem rasanya.


2. Quality Time

Beberapa orang kadang salah mengartikan mengenai quality time. Hanya dengan berdua bersama dengan pasangan di waktu dan tempat yang sama, gak bisa disebut sebagai quality time. Quality time di sini adalah tentang lebih banyak mendengar satu sama lain, menjaga eye contact saat berbicara, tidak melakukan hal lain saat bersama dengan pasangan. 

Anyway, ini adalah fakta menarik, bahwa rata-rata setiap orang hanya bertahan selama 17 detik sebelum akhirnya menginterupsi lawan bicaranya. Yes as I said before, we need more listening.

3. Receiving Gift

Memberikan hadiah adalah bukan tentang seberapa besar rupiah yang kita keluarkan untuk membelikan pasangan sebuah benda, tapi ini semacam simbol bahwa kita sedang memikirkan dia saat melihat benda tersebut. Bagi seseorang yang primary love languagenya adalah menerima hadiah, harga dari hadiahnya sendiri bukan jadi masalah besar, kecuali kalau memang terlalu gak wajar jika dibandingkan dengan kemampuan pasangannya. Misalnya, kamu bekerja sebagai CEO top company, tapi saat pacarmu ulang tahun, kamu kasih dia jepit heartwarmer, ya gimana ya.

4. Act Of Service

Ini mungkin sering terjadi di kehidupan rumah tangga. Biasanya akan ada konflik istri yang komplain kalau suaminya gak ngapa-ngapain, tapi suaminya merasa kalau seharian dia merasa sudah melakukan berbagai macam hal.

Kesalahan yang seringkali terjadi adalah kita kerapkali melakukan banyak hal, yang kita kira demi kepentingan pasangan, padahal menurut pasangan, itu bukan hal yang penting dan mendesak. Akhirnya, pasangan kita gak menerima bentuk aksi kita sebagai wujud cinta.  

Di samping itu, meminta tolong dan menyuruh adalah dua hal yang berbeda dalam hal ini. Semua pasti tau, kita lebih senang dimintai tolong, dibanding disuruh-suruh. 

5. Physical Touch

Menurut saya, sentuhan fisik ini akan sangat mudah disalah artikan. Love language ini bisa mempererat atau malah menghancurkan hubungan. Oleh karenanya, consent adalah hal pertama yang perlu dipahami. Jangan pernah berpikiran bahwa sentuhan fisik yang kamu sukai, juga disukai oleh pasanganmu. Di sinilah pentingnya komunikasi verbal, sampaikan satu sama lain, apa yang disukai dan tidak disukai. 

Saya jadi ingat pertama kali suami saya menunjukkan cintanya melalui sentuhan fisik. Kala itu, kami berdua berjalan di pinggir jalan, melewati gerombolan laki-laki yang berjalan berlawanan arah dengan kami. Seketika itu, Si Mas langsung menukar posisinya sambil menggandeng tangan saya, dia menghalangi saya berdempetan dengan gerombolan itu. That was sweet, dan saya sering sampaikan juga pada si Mas, "thank you for the love", yang dijawab dengan gumaman "hmmmm.." seperti biasa. :))

Beberapa orang mungkin masih bingung dengan primary love language mereka. Bahkan terkadang saat mengikuti tesnya, hasilnya setara, gak ada yang menonjol. Gary Chapman juga mendapatkan pertanyaan-pertanyaan serupa dari pembacanya. Ada 3 hal yang beliau ungkapkan tentang cara mengetahui Bahasa Cinta utama kita, yaitu :

1. Perhatikan bagaimana caramu mengekspresikan cinta kepada orang lain. Kalau kamu seringkali memuji orang lain, menyemangatinya dengan kata-kata penuh cinta, maka Words of Affirmation adalah love language mu. Seperti yang berlaku pada saya dan si Mas. Mas seringkali menunjukkan cintanya melalui sentuhan fisik karena pada dasarnya, memang itu pula yang ia sukai.

2. Perhatikan apa yang sering kamu keluhkan pada pasangan, misalnya kamu seringkali mengeluh kalau kalian jarang menghabiskan waktu bersama, itu adalah indikasi bahwa love languagemu adalah Quality time (kalau kamu gak ingat apa yang sering kamu keluhkan, coba tanya pasanganmu. Biasanya mereka lebih ingat :p)

3. Perhatikan apa yang sering kamu minta pada pasangan. Seperti contoh sebelumnya, jika love language mu adalah Quality Time maka kemungkinan besar kamu akan sering meminta hal-hal yang berkaitan dengan menghabiskan waktu bersama-sama, misalnya "Gimana kalau kita liburan akhir minggu ini?"


Dari kelima love language itu, saya langsung bisa memahami apa primary love language saya dan si Mas. Saya, yang tadinya words of affirmation, kini entah kenapa lebih suka dengan physical touch. Sepertinya, ini karena pengaruh suami yang primary love languagenya physical touch juga. 

Memahami love language pasangan ini hukumnya wajib, menurut saya. Kita akan lebih paham bagaimana cara memperlakukan pasangan, sesuai dengan love languagenya. Banyak sekali orang merasa sudah mencintai pasangannya sedemikian rupa, tapi merasa kalau pasangannya gak mengapresiasinya. Ya gimana, orang yang love languagenya act of service lalu dikasih words of affirmation, yaaa gak masuk, yang ada dongkol "talk less, do more!" halam hati. Namanya juga bahasa, ibaratnya saya yang terbiasa berbahasa sunda, diajak ngomong Inggris, yes little little I can lah..
Continue reading 5 Love Language, Belajar Memahami Bahasa Cinta Pasangan

Thursday 5 August 2021

, , , ,

REVIEW : Fruitlab Fruit Toner Green Apple dan Fruit Sleeping Cream Blueberry, Kulit Cantik dengan Buah-Buahan

Kita semua pasti sudah paham betul, bahwa buah-buahan dan sayuran punya peranan penting dalam mempercantik kulit kita dari dalam. Deretan artikel mengenai buah-buahan yang wajib dikonsumsi demi mendapatkan kulit yang bersih dan bebas jerawat sudah pasti pernah kita baca. Tapi, pernah gak sih kalian denger, kalau buah-buahan juga dapat merawat kulit dari luar? Mungkin pernah ya, tentang bagaimana bahan-bahan alami dapat merawat kecantikan kulit. Lemon untuk mengobati jerawat, bengkoang untuk mencerahkan kulit, atau timun untuk mengatasi kantung mata. Dulu saya juga sering melakukan itu, memakai lemon untuk mengatasi jerawat, tapi sayangnya gak pernah cocok, jerawat saya malah semakin parah. 

Mungkin gak banyak yang tau, tapi belakangan, saya baru paham bahwa meskipun dikatakan "alami", tapi buah-buahan gak bisa begitu saja langsung diaplikasikan ke kulit wajah. Contohnya lemon. Banyak skincare yang menggunakan lemon sebagai bahan dasar utamanya, tapi bukan berarti lemon aman digunakan langsung ke wajah. Kandungan lemon pada skincare sudah diformulasikan secara khusus, konsentratnya sudah disesuaikan untuk penggunaan di kulit wajah. Sedangkan lemon yang langsung diambil di dapur memiliki pH di angka 2, yang berarti sangat rendah, sedangkan pH kulit kita secara alami ada di angka 4-5,5. Makanya, gak jarang terjadi iritasi, sensasi cekit-cekit dan terbakar ketika kita menggunakan lemon secara langsung ke wajah.


Luckily, FruitLab, brand lokal yang baru saja meluncurkan produk-produknya, sangat paham dengan kondisi-kondisi tersebut. Betapa banyak wanita-wanita yang ingin cantik secara alami, mati-matian menghindari produk skincare hanya karena takut mendengar kata-kata kimiawi. Padahal, seperti yang saya bilang tadi, buah-buahan dalam skincare justru melalui proses sedemikian rupa dengan tujuan agar dapat diterima oleh kulit kita. Fruitlab mengeluarkan beberapa produk, dan semuanya terinspirasi dari buah-buahan yang punya banyak manfaat bagi kulit. Saya sendiri, menggunakan 2 produk yang saya rasa sesuai dengan kondisi kulit saya, yaitu Green Apple Fruit Toner dan Blueberry Fruit Sleeping Cream

FRUITLAB GREEN APPLE FRUIT TONER

KEMASAN

Kemasan Fruitlab Fruit Toner Green Apple 
Kemasannya berupa botol ulir berukuran 100 ml. Botol ini juga dikemas daam box yang dilengkapi oleh informasi-informasi tentang produk di setiap sisinya. Gak ada masalah tentang kemasannya, hanya saja saya agak pegal membaca informasi mengenai manfaat dan cara pakainya. Terlalu panjang jika dijabarkan dalam bentuk paragraf. Saya pikir, kalau dibuatkan poin-poin angka akan lebih nyaman untuk dibaca.

KANDUNGAN
 
Kandungan Fruitlab Fruit Toner Green Apple

KLAIM

Fruitlab menghadirkan Fruit Toner yang terinspirasi dari buah Green Apple. Toner yang terbuat dari ekstrak Green Apple ini berfungsi untuk menyeimbangkan tingkat pH pada kulit wajah, mengurangi produksi sebum wajah, mencegah timbulnya komedo, mengeksfoliasi secara lembut kulit mati pada wajah sehingga membuat kulit wajah lebih bersih dan terhidrasi. 

CARA PAKAI

Gunakan setelah membersihkan wajah dengan facial wash, gunakan toner di pagi dan malam hari, tuangkan toner secukupnya ke kapas atau ke telapak tangan lalu diaplikasikan ke seluruh wajah, kemudian tepuk-tepuk wajah secara perlahan hingga toner menyerap dengan sempurna.

AROMA, TEKSTUR, WARNA

Tekstur Fruitlab Fruit Toner Green Apple 
Namanya saja sudah Fruit Toner Green Apple, wanginya ya wangi apel. Segar dan gak bikin pusing. Teksturnya super cair, terasa seperti air saja. Warnanya bening kehijauan, menyesuaikan nama produknya sendiri.

HASIL PEMAKAIAN

An apple a day keeps the doctor away… and the dermatologist too. Ini adalah semacam tagline yang saya ulang-ulang begitu merasakan manfaat dari Fruitlab Fruit Toner Green Apple. Seringkali orang menyepelekan manfaat toner bagi wajah, tapi buat saya toner adalah langkah awal dalam merawat kulit. Toner membuat pH kulit kita menjadi seimbang dan membuat kulit kita menyerap skincare selanjutnya secara optimal.

Review Fruitlab Fruit Toner Green Apple

Saya suka dengan tekstur toner yang seperti ini, pure cair dan gak meninggalkan kesan lengket. Wangi apelnya membuat kulit lebih segar dan memberikan efek menenangkan yang menyenangkan. Kulit terasa lebih adem, dingin. Saya masih ingat pertama kali mencoba toner ini saat puasa. Kurangnya asupan cairan membuat kulit wajah terasa kering dan kusam karena dehidrasi. Tapi begitu saya aplikasikan menggunakan tangan, ditepuk-tepuk, kulit terasa segar. Ya, saya sering mengaplikasian toner dengan menggunakan tangan. Rasanya gak rela kalau harus menyisakan tetesan toner di kapas.

Mungkin sebagian orang sangsi dengan manfaat toner, karena hasil yang diberikan gak signifikan. Tapi saya malah merasa sebaliknya. Saya malah merasa serum, moisturizer, dan skincare saya yang lainnya, lebih ampuh dan terlihat hasilnya ketika saya memakai toner ini. Betul kan seperti yang saya bilang, kalau toner punya fungsi untuk 'mempersiapkan" kult untuk dapat menerima nutrisi-nutrisi dari luar secara optimal.

Yang saya suka, meskipun toner ini cair seperti air, namun dia tetap memberikan kelembapan yang pas. Bukan lembap yang bikin kulit malah menjadi berminyak. Jadi kalau dilihat di cermin, seperti gak ada perbedaan signifikan, tapi kalau dipegang, terasa sekali kalau kulit lebih halus.

FRUITLAB FRUIT SLEEPING CREAM BLUEBERRY

KEMASAN

Kemasan Fruitlab Fruit Sleeping Cream Blueberry
Terbuat dari jar kaca yang aman dan kokoh, saya suka dengan kemasannya, apalagi ditambah dengan spatula sebagai aplikatornya, membuat pemakaian produk menjadi lebih higienis. Untuk kemasan boxnya, ga ada masalah. Saya suka dengan semua design kemasannya, pemilihan warnanya cute and bright. Menarik aja gitu dilihatnya, eye catching!

KANDUNGAN

Kandungan Fruitlab Fruit Sleeping Cream Blueberry

KLAIM   

Skin Revitalizing, berfungsi untuk meremajakan kulit dengan meningkatkan pembaharuan sel kulit dengan meningkatkan pembaharuan sel kulit dan merangang pembentukan kolagen, yang dapat menghaluskan dan mencerahkan kulit wajah. Terinspirasi dari buah blueberry yang kaya akan vitamin C, serat, dan mineral. FruitLab menghadirkan Fruit Sleeping Cream, Cream malam yang terbuat dari ekstrak buah blueberry yang dapat menutrisi, meregenerasi, memperbaiki, serta menjaga kelembapan dan keelastisan kulit wajah di malam hari, sehingga membuat kulit wajah tetap lembap, kencang, dan terhindar dari penuaan dini.

CARA PEMAKAIAN

Gunakan FruitLab Sleeping Cream setelah menggunakan toner dan serum. Aplikasikan produk ke bagian wajah dan leher yang sudah dibersihkan secara merata, kemudian pijat lembut agar krim menyerap dengan sempurna.

AROMA, TEKSTUR, DAN WARNA

Tekstur Fruitlab Fruit Sleeping Cream Blueberry
Wanginya lebih soft dibanding tonernya, segar dan lembut, tentu terasa aroma blueberry. Dengan warna ungu transparan, tekturnya seperti gel yang agak cair.

HASIL PEMAKAIAN

Kalau diperhatikan, saat membuka produknya, kalian akan melihat 2 lapisan yang terpisah. Saya sendiri kurang paham itu apa, namun saya jadi paham kenapa produk ini diberi spatula. Selain untuk menjaga kebersihan, juga untuk mencampur kedua lapisan tadi. Tenang, gak ada sensasi aneh kok. Saat tercampur, ya rasanya seperti gel cream biasa.

Review Fruitlab Fruit Sleeping Cream Blueberry


Fruit Sleeping Cream Blueberry ini saya pakai di malam hari, tepat setelah pemakaian toner. Meskipun teksturnya cair dan terasa ringan sekali, tapi saat diaplikasikan rasanya lembap banget. Tapi ingat, lembapnya bukan yang bikin lengket. Senangnya lagi, dengan takaran sebesar 1 biji jagung saja mampu menjamah seluruh wajah dan juga leher. Ini takaran yang pas menurut saya, karena terlalu banyakpun rasanya gak nyaman untuk dibawa tidur. 

Saya bisa merasakan efektifitas produknya dari mulai hari pertama setelah pemakaian. Setelah bangun tidur, terasa betul kalau kulit saya lebih halus, plumpy, dan kenyel-kenyel. Ngerti gak sih, maksudnya? Pokoknya, kulit lebih terhidrasi.

Pengalaman yang menarik juga saya rasakan waktu saya sedang puasa. Setiap kali saya puasa, saya gak pernah banyak berharap dengan kondisi kulit. Kering dan kusam sudah biasa terjadi. Tapi sepertinya, pemakaian Fruit Sleeping Cream Blueberry ini secara rutin mampu mempertahankan kelembapan kulit, termasuk ketika saya kekurangan cairan saat puasa. Kulit tetap terasa lembap dan kenyal, dipegangpun masih terasa halus, gak bersisik seperti yang biasa terjadi.

Kandungan blueberry emang cocok banget untuk produk-produk yang punya tujuan anti aging. Buah yang memiliki andungan antioksidan tinggi ini akan membantu melawan senyawa radikal bebas dalam tubuh sehingga bermanfaat dalam mencegah penuaan dini. Meskipun saya sendiri sadar kalau usia saya memang tak lagi muda, tapi berusaha untuk memperlambat proses penuaan pada wajah kan gak ada salahnya!

KESIMPULAN

+ Design produknya fresh dan eye catching
+ Mengandung buah-buahan yang memiliki banyak manfaat
+ Tonernya memiliki tekstur yang cair dan mudah menyerap, membuat kulit lembap, dan segar.
+ Sleeping creamnya memiliki tekstur yang ringan dan mudah menyerap, membuat kulit lembap dan kenyal, menghidrasi kulit dengan baik, gak bikin kulit berminyak.
+ Saya menggunakan produk ini saat puasa, dan sukses membuat kulit saya tetap lembap sepanjang hari
Continue reading REVIEW : Fruitlab Fruit Toner Green Apple dan Fruit Sleeping Cream Blueberry, Kulit Cantik dengan Buah-Buahan