Sunday 24 February 2019

, , , ,

REVIEW : Fanbo Ultra Satin Lipstick, Say No to Bibir Kering!

Setelah tahun 2018 kemarin lip cream matte sempat menjadi bintang di dunia per'lambe'an, tahun 2019 ini disebut akan menjadi tahunnya lipstick lipsctik satin dan glossy. Lipstick-lipstick yang memberi kesan mengkilap atau basah, mengikuti tren glowy make up yang saat ini banyak diminati.

Buat saya yang punya bibir kering, lipstick satin merupakan cara aman untuk tampil cantik tanpa membuat bibir terlihat kering kerontang. Mau secantik apapun warna bibir kita, kalau kering, bakal kelihatan garis-garis bibir yang bikin bibir kita kelihatan gak sehat. Makanya, waktu Fanbo ngeluarin produk terbarunya, yaitu Fanbo Ultra Satin Lipstick, saya excited banget. Apalagi waktu tau kalau saya termasuk salah satu yang beruntung untuk mencoba kedelapan shade lipstick ini. Thank you, Fanbo!

 review fanbo ultra satin lipstick indonesia

KEMASAN

Kemasan dan design Fanbo Ultra Satin Lipstick ini lebih modern dibandingkan dengan kemasan lipstick Fanbo sebelumnya. Bukan lagi berwarna merah dengan sedikit sentuhan warna emas, tapi warna putih dengan corak garis diagonal berwarna pink. Designnya terlihat lebih feminin dan modern. Kalau saya perhatiin sih, produk Fanbo akhir-akhir ini keren-keren, designnya pun gak jadul, saya rasa tim R&D nya jago-jago nih!

KLAIM DAN KANDUNGAN

Maafkan saya harus skip bagian ini. Informasi mengenai produk ini ditulis di plastik yang membungkus lipsticknya. Hanya saja tulisannya yang berwarna putih dan ukuran tulisan yang super mini, gak terbaca oleh mata saya. Bahkan teman saya sempat mencoba baca pakai loop, dan tetap gak kebaca. Tapi, sedikit informasi yang saya dapatkan, produk ini mengandung vitamin E sebagai antioksidan untuk bibir dan UV protection untuk melindungi bibir agar tidak menggelap karena pengaruh buruk sinar matahari.

AROMA

Aromanya masih sama seperti aroma lipstick Fanbo yang seri sebelumnya. Aromanya jadul, tercium saat diaplikasikan, namun kalian gak perlu khawatir, aromanya akan menghilang begitu selesai diaplikasikan.

REVIEW DAN SWATCHES

review fanbo ultra satin lipstick indonesia

Kedelapan warna Fanbo Ultra Satin Lipstick ini punya pigmentasi yang berbeda. Bagi saya yang punya garis hitam di bibir, pigmentasi lipstick merupakan hal yang penting. Gak semua lipstick bisa nutupin garis hitam di bibir saya, makanya syukur-syukur kalau saya nemu lipstick tanpa harus menggunakan concealer bibir sebelumnya. 
 
01 Prom Queen
Warna merah cabe dengan cool undertone. Tekstur buttery, pigmentasi oke. 1x swatch sudah dapat menutup garis hitam di bibir.
02 Nerd 
Setingkat lebih gelap dari no 01, salah satu favorit saya. Tekstur buttery, pigmentasi oke, 1x swatch sudah dapat menutup garis hitam di bibir.
03 Feminine
Warna paling aman dan kalem yang menurut saya bakal jadi favorit banyak orang. Tipe-tipe lipstick mlbb (my lips but better). Butuh 2x swatch untuk menutupi garis hitam di bibir. 
04 Adventurous
Warna ini agak mirip dengan no 02, tapi saya rasa no 04 ini ada sedikit hint orangenya. Tekstur dan pigmentasi, sama persis dengan no 02
05 Fashionista
Warna coklat ini juga saya rasa akan jadi favorit banyak orang. Masuk ke semua warna kulit dan semua undertone.
06 Innocent
Warna paling sheer dan menurut saya bakal cantik banget buat yang bibirnya udah pink, bakal ngasih efek bibir lebih plumpy. Tapi untuk yang punya garis hitam di bibir seperti saya, harus siap-siap concealer sebelumnya.
07 Possesive
Ini adalah favoritku! Saya takjub dengan pigmentasinya yang cukup 1x oles udah nutup dengan sempurna. Warna-warna gini sebenarnya bukan warna saya, tapi yang 1 ini pengecualian. No 07 ini juga cantik banget buat dijadiin ombre lips untuk warna dalam bibirnya.
08 Ambitious
Warna ini termasuk yang sangat buttery juga. Warna pinknya sheer tapi agak sedikit neon/ nyala.. Lebih cocok untuk yang punya cool undertone. 

review fanbo ultra satin lipstick indonesia
 
 review fanbo ultra satin lipstick indonesia

Jika dilihat sekilas, seri warna Fanbo Ultra Satin Lipstick ini terbagi ke dalam 2 tipe warna, bold dan nude. Seri warna bold terbilang lebih banyak, yaitu no 01, 02, 04, 05, 07 , sedangkan sisanya ni 03, 06, 08 merupakan warna-warna yang lebih kalem.

Untuk warna-warna boldnya, saya salut dengan pigmentasinya. Sekali swatch, warnanya benar-benar keluar dan mampu menutup garis hitam di bibir. Teksturnya gak over satin, pas. Gak berminyak, tapi tetap terasa lembab. Hanya sayangnya, beberapa warna bold ini terlihat sangat mirip, yaitu no 01, 02, 04.

Sedangkan untuk warna-warna nudenya, warnanya lebih sheer. Untuk no 03, saya perlu 2x swatches untuk mendapatkan coveraga yang saya harapkan. Tapi untuk no 06 dan 09, saya sama sekali gak bisa berharap untuk coveragenya. warnanya agak sedikit patchy, dan super sheer. Tekstur dari warna nude ini super buttery, meleleh di bibir, dan jatuhnya seperti memakai lipbalm/lipgloss yang berwarna,terutama untuk no 06 dan 09. Jadi walaupun pigmentasinya gak terlalu bagus, lipstick ini masih bisa dipakai untuk memberikan kesan bibir sehat dan natural.

Karena yang namanya satin lipstick ini gak diformulasikan sebagai lipstick yang tahan lama, maka lipstick ini memang akan mudah sekali transfer atau hilang sama sekali saat kita makan atau minum. Tapi menurut saya gak masalah, selama pada saat touch up gak bikin tekstur lipstick di bibir menjadi menggumpal, dan itulah yang saya rasakan selama menggunakan Fanbo Ultra Satin Lipstick.

KESIMPULAN

+ Produk lokal
+ Harga terjangkau
+ Tekstur buttery
+ Melembapkan bibir
+ Pigmentasi warna boldnya juara
+ Tekstur gak menggumpal saat dipakai touch up

- Warnanya kurang variatif, beberapa shade terlihat sangat mirip
- Tekstur sheer untuk warna nude
- Aromanya jadul

Harga : IDR 41.000
Nilai : 3.5/5
Continue reading REVIEW : Fanbo Ultra Satin Lipstick, Say No to Bibir Kering!

Tuesday 19 February 2019

, , , , , , , , , ,

REVIEW : Raiku Brightening Series, Skin Care Lokal tanpa Paraben

Saya betul-betul senang melihat brand lokal yang semakin inovatif dan keren-keren, termasuk produk yang akan saya ulas sekarang, yaitu Raiku. Sebetulnya, pertama saya dengar Raiku, saya pikir brand Jepang. Ternyata, begitu membanggakannya kalau skin care ini adalah produk lokal. Dipikir-pikir, Raiku ini artinya "wajahku" dalam Bahasa Jawa ya?

To be honest, beda dengan kosmetik, untuk masalah perawatan kulit, meskipun dikasih secara cuma-cuma, saya tetap pilih-pilih. *udah miskin, sombong.* Sebetulnya, ada satu hal yang bikin saya ngerasa aman dan tertarik coba produk selain karena Raiku ini sudah terdaftar di BPOM dan MUI, yaitu karena Raiku ini gak mengandung paraben sama sekali. Saking amannya, ibu hamil dan menyusui pun dapat menggunakan Raiku.

review raiku brightening series indonesia

Raiku ini mengeluarkan produk-produk yang terbagi menjadi 3 seri, Cleansing Series, Brightening dan Anti Aging. Waktu saya ditawarin antara Anti Aging Series atau Brightening Seriesnya, saya harusnya memilih Anti Aging Series, mengingat umur saya yang berada di ujung 20. Tapi ternyata, saya lebih tertarik dengan Raiku yang seri brighteningnya. Alasannya sederhana, bukan karena gak sadar umur, tapi karena kandungan niacinamidenya lebih banyak dibanding dengan seri anti aging yang di dalamnya lebih banyak mengandung collagen.

Sebelumnya saya pernah cerita tentang betapa cintanya saya pada Niacinamidenya The Ordinary. Kadar minyak di kulit wajah saya menjadi lebih stabil semenjak saya pakai Niacinamide. Makanya, begitu lihat kalau niacinamide merupakan salah satu kandungan utama Raiku Brightening Series ini, saya gak ragu buat nerima tawarannya.

Sejujurnya, ini adalah pertama kali saya coba one brand skin care. Biasanya dari 1 brand, hanya ada beberapa saja yang cocok di kulit saya, sisanya kalau gak bikin jerawatan, ya bikin kering. Akhirnya, selama kurang lebih 2 minggu, saya berani untuk membuat review atas semua produk Raiku yang saya coba, mudah-mudahan informatif ya.

Jadi, saya dikasih 6 item. 4 item merupakan produk dari seri brighteningnya, 2 lagi adalah cleanser dan hydrating masknya. Tentu akan saya ulas secara bertahap.

1. Raiku Cleansing Cream (60 gr)

review raiku cleansing cream indonesia
Harga: IDR 68.000
Klaim:
Krim pembersih yang dapat membantu membersihkan wajah dari sisa kotoran, minyak, dan make up dengan lembut. Mengandung Chamomile Extract dan Vitamin E yang dapat membantu menjaga kelembapan dan membuat kulit tampak lebih cerah.

Kandungan:
Aqua, Mineral Oil (Paraffinum Liquidum), Cetearyl Alcohol, Dimethicone, Ricinus Communis Seeed Oil, Phenoxyethanol, Imidazolidinyl Urea, Ceteary Glucoside, PEG-20 Stearete, Caprylic/ Capric Triglyeride, Allantoin, Triethanolamine, Chamomilla Recutita Extract, Disodium EDTA, Tocopheryl Acetate, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Cross Polymer, BHT, Benzotriazolyl Dodecyl p-Cresol, Glucose

Cara Pakai:
Oleskan secara merata pada wajah, lalu hapus menggunakan kpas. Gunakan sebelum menggunakan Raiku Cleansing Foam.

Review:

review raiku cleansing cream indonesia

Tekstur dari Raiku Cleansing Cream ini seperti balm yang meleleh saat diaplikasikan. Jadi, walaupun saya hanya menggunakannya sedikit, produknya bisa merata ke seluruh wajah. Teksturnya yang licin dan meleleh di kulit, membuat saya kadang malah keenakan buat massage muka. Pertama kali saya baca informasi produk ini, agak skeptis dengan klaimnya yang bilang bisa ngangkat make up. Tapi ternyata, setelah saya coba ke muka saya yang saat itu memaka bold make up, keangkat dong!

Setelah menggunakannya, kulit terasa bersih dan kenyal. Walaupun mengandung mineral oil, produk ini gak menyumbat pori, seperti yang biasanya terjadi pada bagian hidung dan pipi saya saat memakau produk yang mengandung mineral oil.

2. Raiku Brightening Toner (100 ml)

review raiku brightening series indonesia

Harga: IDR 98.000

Klaim:
Toner yang dapat mengangkat sisa kotoran dan make up dengan mudah. Mengandung niacinamide dan Rice Extract yang dapat membantu meratakan warna kulit dan membuat warna kulit tampak lebih cerah. Safflower dapat membuat kulit tampak lebih bercahaya, dan AHA akan membantu mengangkat sel kulit mati dan melembutkan tekstur kulit.

Kandungan:
Aqua, Butylene Glycol, Methylpropanediol, Glycerin, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Phenoxyehanol, Niacinamide, Inositol, Imidazolidinyl Urea, Propylene Glycol, Allantoin, Panthenol, Menthyl Safflowerseedate, Dosidium EDTA, Sodium Lactate, Triethanolamine, Oryza Sativa Bran, Glycyrrhiza Glabra Root Extract, Chamomilla Recutita Extract, Tocopheryl Acetate, Tromethamine.

Cara Pakai:
Tuang toner pada kapas dan oleskan secara merata pada pagi dan malam hari setelah pemakaian Raiku Cleansing Foam.

Review:

review raiku brightening series indonesia

Saya bukan termasuk perempuan yang menganggap kalau toner adalah salah satu step skin care yang esensial. Pakai gak pakai, hasilnya gak akan signifikan. Bagi saya toner hanya sebagai penyegar ataupun pembersih tahap akhir atas sisa-sisa kotoran yang tertinggal di wajah. Tapi Raiku Brightening Toner ini termasuk toner yang punya peran lebih dari sekedar membersihkan sisa make up atau kotoran.

Toner ini teksturnya seperti air, gak memiliki wangi apapun. Saat diaplikasian, rasanya segar. Setelahnya, kulit wajah tetap lembap dan lembut. Gak bikin kulit kering sama sekali. Bahkan jika didiamkan beberapa saatpun, kulit tetap terasa lembap. Dengan kondisi kulit seperti ini, sangat pas untuk melanjutkan tahapan skin care selanjutnya.

3. Raiku Brightening Serum (30 ml)


review raiku brightening series indonesia

Harga: IDR  148.000
Klaim:
Mengandung Niacinamide dan Rice Extract yang dapat membantu meratakan warna kulit dan membuat warna kulit tampak lebih cerah. Safflower dapat membuat kulit tampak lebih bercahaya, dan AHA akan membantu mengangkat sel kulit mati dan melembutkan tekstur kulit.

Kandungan:
Aqua, Niacinamide, Glycerin, Butylene Glycol, Cyclopentasiloxane,Inositol, Cyclohexasiloxane, Phenoxythanol, Allantoin, Oryza Sativa Bran, Sodium Polyacrylloyldimethyl Taurate, Imidazolidinyl Urea, Propylene Glycol, Menthyl Safflowerseedate, Triethanolamine, Hydrogenated Polydecene, Sodium Lactate, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Panthenol, Dimethicone Crosspolymer, Trideceth-10, Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Glycyrrhiza Glabra Root Extract, Chamomilla Recutita Extract, Tromethamine, Dimethiconol, Cyclotetrasiloxane.

Cara Pakai:
Oleskan secara merata pada pagi dan malam hari setelah pemakaian Raiku Brightening Toner.
Review:

review raiku brightening series indonesia

Jika dilihat dari harganya, serum ini merupakan yang termahal di antara produk yang lainnya. Saya rasa gak aneh, karena biasanya serum memang "dewa" nya skin care. Punya efek yang sangat signifikan dibandingkan dengan produk-produk lainnya.

Tekstur dari serum ini agak berbeda dari serum pada umumnya. Untuk ukuran serum, teksturnya cukup kental dan butuh waktu untuk menyerap. Sensasi setelah memakai serum inipun agak unik, yaitu sedikit lengket. Maka dari itu, saya biasanya menunggu beberapa detik hingga serumnya benar-benar menyerap sebelum melanjutkan ke skin care tahap selanjutnya.

Serum ini memiliki aroma yang gak bisa saya deskripsikan. Meskipun begitu, sama sekali gak mengganggu. Justru yang menarik perhatian saya adalah kemasannya. Menurut saya diameter pipetnya terlalu besar, sehingga seringkali produknya bleberan ke pinggir kemasannya saat saya mencoba untuk memasukkan pipetnya ke dalam botol. Masukan untuk Raiku, alangkah baiknya apabila pipetnya dibuat lebih langsing, biar lebih ergonomis aja

4. Raiku Brightening Morning Cream Spf 15 (40 gr)


review raiku brightening series indonesia

Harga: IDR 98.000

Klaim:
Mengandung Niacinamide dan Rice Extract yang dapat membantu meratakan warna kulit dan membuat warna kulit tampak lebih cerah. Safflower dapat membuat kulit tampah bercahaya, dan AHA akan membantu mengangkat sel kulit mati dan melembutkan tekstur kulit.

Kandungan:
Aqua, Butylene Glycol, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Glycerin, Acrylates Copolymer, Cyclopentasiloxane, Aluminum Starch Octenylsuccinate, Niacinamide, C12-15 Alkyl Benzzoate, Silica, Sodium Polyacrylloyldimethyl, Taurate, Inositol, Cyclohexasiloxane, Titanium Dioxade, Hydrogenated Polydecene, Phenoxyethanol, Caprylic/ Capric, Triglyceride, Oryza Sativa Bran, Allantoin, Imidazolidinyl Urea, Triethanolamine, Chamomilla Recutita Extract, Sodium Lactate, Dimethicone Crosspolymer, Trideceth-10, Menthyl Safflowerseedate, Disodium EDTA, Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Fragrance, Dimethiconol, Cyclotetrasiloxane

Cara Pakai:
Oleskan secara merata pada pagi hari setelah pemakaian Raiku Brightening Serum

Review:

review raiku brightening series indonesia 

Di antara produk lainnya, tekstur Raiku Brightening Morning Cream ini paling kental dan betul-betul berbentuk krim. Dugaan saya sih karena produk ini mengandung tabir surya, jadi sedikit lebih berat. Tapi, bukan berarti produk ini gak menyerap di kulit. Justru uniknya, meskipun krimnya tampak lumayan kental, sama sekali gak terasa berat di wajah. Saya hanya merasa, wajah lebih lembap, dan ada sedikit white cast yang gak mengganggu, bahkan malah bikin warna kulit terlihat lebih rata.

Selain terasa lembap, kulit terasa lebih kenyal. Setiap saya memakai base make up di atas produk ini, make up terasa lebih menempel dan glowy. Produk ini mengandung SPF 15, termasuk cukup jika saya beraktivitas di dalam ruangan tertutup. Tapi kalau misalnya ternyata saya harus keluar rumah, saya pasti menambahkan sunblock dengan SPF yang lebih tinggi, agar lebih aman.

5. Raiku Brightening Night Cream (40 gr)

review raiku brightening series indonesia

Harga: IDR 98.000
Klaim
Mengandung Niacinamide dan Rice Extract yang dapat membantu meratakan warna kulit dan membuat warna kulit tampak lebih cerah. Safflower dapat membuat kulit tampah bercahaya, dan AHA akan membantu mengangkat sel kulit mati dan melembutkan tekstur kulit.

Kandungan:
Aqua, Butylene Glycol, Cyclopentasiloxane, Glycerin, Niacinamice, Acrylates Copolymer, Cyclohexasiloxane, Sodium Polyacrylloyldimethyl Taurate, Aluminum Starch Octenylsuccinate, Inositol, Oryza Sativa Bran, Caprylic/ Capric Triglyceride, Hydrogenated Polydecene, Phenoxyethanol, Allantoin, Zinc Oxide, Imidaxolidnyl, Urea, Menthyl Safflowerseedate, Triethanolamine, Chamomilla Recutita Extract, Dimethicone/ Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Cyclotetrasiloxane, Dimeticonol,

Cara Pakai: 
Oleskan secara merata pada malam hari setelah pemakaian Raiku Brightening Serum.

Review:

review raiku brightening series indonesia

Kemasan Raiku Brightening Night Cream ini, plek plekan sama persis dengan Raiku Brightening Morning Cream. Bedanya hanya di keterangan produk aja. Jadi mesti hati-hati sebelum memakai, pastikan produk yang dipakai gak tertukar.

Selain kemasan, kandungannyapun agak mirip dengan morning creamnya, namun pada saat diaplikasikan sangat terasa bedanya. Tekstur dari krim malam ini berbentuk gel dan lebih ringan, mudah menyerap. Saya suka dengan tekstur krim malam yang seperti ini, karena sejujurnya, memakai krim yang terlalu berat saat tidur, kadang malah bikin debu-debu di kamar nempel dan memicu timbul jerawat di keesokan harinya.

6. Raiku Hydrating Mask (40 gr)

review raiku hydrating mask indonesia

Harga: IDR 88.000
Klaim:
Mengandung vitamin C yang dikenal dapat membantu menangkal radikal bebas dan membantu wajah tampak lebih segar dan cerah. Collagen membuat kulit terasa lebih kenyal dan Hyaluronic Acid dapat membantu mengurangi tanda penuaan dini.

Kandungan:
Aqua, Cyclotetrasiloxane, Butylene Glycol, Cyclopentasiloxane, Methylpropanediol, Inositol, Triethanolamine, Acrylates/ C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Phenoxyethanol, Sodium Ascorbyl Phosphate, Imidazolidinyl Urea, Hydroxyethylcellulose, Dimethicone Crosspolymer, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Benzotriazolyl Dodecyl p-Cresol, Dimethiconol, Chondrus Crispus Extract, Sodium Metabisulfite, Rosa Damascene Flower Oil, Collagen,Sodium Benxoate, Potassium Sorbate, Methylparaben, Citric Acid, Gluconoalactone, Sodium Hyaluronate.
May Contain: Cl 42090

Cara Pakai: 
Oleskan secara merata pada wajah yang telah dibersihkan. Tidak perlu dibilas. Gunakan masker 2 kali dalam seminggu untuk hasil yang maksimal

Review:

review raiku hydrating mask indonesia
Kalau melihat informasi produknya, masker ini bisa dikatakan masker yang bisa digunakan kapan saja, gak perlu dibilas. Sedikit mirip dengan sleeping mask, namun waktu pemakaian hydrating mask ini gak terbatas, terserah maunya kita. Tapi karena selama ini yang saya tau hanyalah sleeping mask, masker yang gak perlu dibilas dan bisa dibawa tidur, jadi saya memperlakukan Raiku Hydrating Mask ini layaknya memakai sleeping mask.
Sejujurnya, saya gak terlalu suka dengan sleeping mask karena teksturnya yang lengket dan bikin tidur jadi gak nyaman *maklum posisi tidur saya ganas*. Tapi, hydrating mask ini agak berbeda. Teksturnya gel berwarna biru yang ringan. Ada sensasi dingin saat diaplikasikan. Produk ini juga cepat menyerap, jadi bukan tipe masker yang hanya nempel di atas muka dan gak bisa menyerap. Produk ini seringan aloe vera gel, sama sekali gak meninggalkan sensasi lengket-lengket, tapi kulit tetap lembap. Hore!

KESIMPULAN

Ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan mengenai Raiku Brightening Series ini. Pemakaian 2 minggu memberikan hasil di atas ekspektasi saya. Dari mulai Raiku Cleansing Cream, Raiku Brightening Series, sampai Raiku Hydrating Mask, semua bekerja dengan baik di kulit saya, terutama Brightening Seriesnya. Kalau kamu menyimak informasi yang dituliskan di setiap produk Raiku Brightening Series, ada 1 paragraf yang selalu ada di setiap produknya. Ya, tentang klaimnya! Kalau kalian lupa, saya akan kutip kembali ..

"Mengandung niacinamide dan Rice Extract yang dapat membantu meratakan warna kulit dan membuat warna kulit tampak lebih cerah. Safflower dapat membuat kulit tampak lebih bercahaya, dan AHA akan membantu mengangkat sel kulit mati dan melembutkan tekstur kulit."

Karena tiap produk Brightening Series ini memiliki kandungan utama yang sama, maka manfaatnya pun sama. Jadi waktu saya bikin review, saya mencoba menganalisa produk mana yang sangat berpengaruh di kulit saya. Tapi nyatanya sulit menemukan jawabannya. Saya rasa, hasil yang saya dapatkan ini karena pemakaian produk Raiku Brightening Series secara lengkap, sehingga hasil yang didapatkan pun optimal. Jadi, kalau kalian tanya saya "Saya ingin coba, rekomendasiin dong produk yang paling oke nya.." Maafkan saya gak bisa jawab, karena semuanya sebagus itu.

Rasanya kurang afdol kalau belum nulis positif dan negatifnya produk yang direview ya, jadi buat yang pemalasan, saya rangkum poin-poinnya :

+ Produk lokal, bangga produk lokal!
+ Terdaftar BPOM dan MUI
+ Paraben free
+ Hampir semua produk gak beraroma
+ Kulit lebih kenyal dan glowy
+ Jerawat kempes
+ Warna kulit lebih rata

- Kemasan morning cream dan night creamnya plek plekkan sama banget, kadang suka ketuker kalau gak teliti liatnya
- Botol pipet serumnya terlalu besar, sehingga saat dimasukkan kembali, kadang serumnya bleberan ke pinggir-pinggir botol
- Serum butuh waktu untuk menyerap

Jadi, Raiku Brightening Series ini sukses dengan klaimnya yang menyebutkan dapat membantu meratakan warna kulit dan membuat warna kulit tampak lebih cerah. Sukses juga membuat kulit saya lebih bercahaya dan melembutkan tekstur kulit, bahkan saya dapat bonus manfaat, yaitu jerawat saya menghilang! Padahal saya baru pakai produk ini selama 2 minggu.  Kalau kalian penasaran dengan produk ini, kalian bisa cek di websitenya RAIKUBEAUTY atau ke Instagramnya @raikubeauty , mereka juga sering ngadain promo loh, jangan sampai kelewat!
Continue reading REVIEW : Raiku Brightening Series, Skin Care Lokal tanpa Paraben

Sunday 17 February 2019

, , , , , , ,

REVIEW : Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++, Sunblock Underrated Untuk Kulit Acne Prone

Kalau kalian udah tau kondisi kulit saya, pasti gak aneh kalau saya sering banget gonta-ganti sunblock. Sekalipun saya pernah bilang produk A bagus, produk B bagus, tapi selalu ada minusnya yang bikin saya ingin mencari yang lebih baik. Masalahnya, sunblock ini skincare yang essential, yang akan saya pakai seumur hidup. Jadi saya perlu lebih berusaha untuk nemu sunblock terbaik, supaya gak usah gonta-ganti lagi.

Buat yang belum tau, kondisi kulit saya yang acne prone ini agak sulit bersahabat dengan sunblock. Walaupun saya pakai sunblock dengan embel-embel untuk kulit berjerawat, tapi tetap saja, gak ngefek apa-apa, selalu ujung-ujungnya repot sama whitehead.

Ceritanya kemarin saya kehabisan sunblock. Sebenarnya sunblock Etude saya masih banyak, tapi lain kali saya akan cerita kenapa si Sunprise itu gak cocok juga di kulit saya. Akhirnya, saya memutuskan untuk ke Watson, untuk beli Skin Aqua. Tapi ternyata, agak sulit nemu sunblock Skin Aqua, banyaknya Skin Aqua yang versi BB creamnya. Lalu, Mba SPG nya nawarin Biore, sunblock sejuta umat. Karena pernah coba Biore dan merasa aneh dengan bau, tekstur, dan hasilnya, saya nolak. Lalu, entah gimana ceritanya, saya langsung tertuju sama sunblock Melanox ini.
.
INFORMASI PRODUK

 Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++
______________________

Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++
Manufactured by PT. Surya Dermato Medica Laboratories
Rungkut Industri III/31
Surabaya - Indonesia
NA181617000358

KEMASAN

Kemasan Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++

Review awal langsung ke minusnya dari produk ini. Dengan harga sekitar 64.000 dan embel-embel "premium", kemasannya seperti pelembab dengan harga belasan ribu, yaitu tube plastik model ulir. Menurut saya, ada baiknya kalau tim Melanox melakukan sedikit inovasi kemasan supaya lebih enak diliat, karena sekarang banci kemasan sudah mendunia. Sayapun kalau kemarin gak urgent butuh sunblock, kayaknya gak akan kepikiran buat beli Melanox ini.

KLAIM

Manfaat Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++

Krim pelindung sinar matahari yang diformulasikan khusus untuk melindungi wajah dari pengaruh buruk sinar ultraviolet matahari. Mengandung bahan alami Sodium carboxymethyl betaglucan, ekstrak teh hijau dan vitamin E yang memberikan perlindungan pada kulit sehingga mampu memperlambat timbulnya tanda-tanda penuaan dini, menjaga kelembapan serta elastisitas kulit, dan diperkaya dengan Melanox C-Bright complex yang mengandung vitamin C, ekstrak pepaya dan ekstrak lemon yang menjaga kulit agar tetap halus, lembut, dan tampak putih berseri. Dapat dipergunakan sebagai alas bedak yang baik.

Jadi dari deskripsinya, selain sebagai pelindung wajah dari sinar matahari, ada 3 manfaat penting lainnya dari Melanox Premium Face UV Protector ini, yaitu:

1. Sebagai perlidungan kulit
Bahan alami Sodium carboxymethyl betaglucan bekerja memberikan perlindungan pada kulit.

2. Sebagai pertahanan kulit
Teh hijau adalah antioksidan yang membantu melindungi kulit dari pengaruh buruk radikal bebas.

3. Perawatan Keremajaan Kulit
Melanox C-Bright complex dan vitamin E bekerja sebagai antioksidan dan menjaga kelembapan serta elastisitas sel-sel kulit wajah sehingga menjadi lebih halus, lembut, terasa kencang, dan tampak putih berseri.

Manfaat Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++

Di samping itu, Melanox Premium Face UV Protector ini dikatakan cocok untuk kulit-kulit yang berminyak dan mudah berjerawat, karena formulanya yang oil free, non comedogenic, dan juga non acnegenic.

KANDUNGAN

Kandungan Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++

Purified water, Octy methoxycinnamate, Titanium dioxide, C12 15 Alkyl benxoate, Cetyl alcohol, Propylene glycol, 4-Methylbenzylidene camphor, Glyceryl stearate, Caprylic/ capric trigyceride, PEG-40 stearate, Zinc Oxide, Octyl triazone, Diethylamino hydroxybenxoyl hexyl benzoate, Sodium ascorbyl phosphate, Tocopheryl acetate, carbomer, Triethanolamine, PEG 90, Carica Papaya fruit extract, BHT, Cl 77491, Sodium carboxymethyl betaglucan, Lemon (Citrus medica limonum) extract, Triethoxycaprylylsilane, Butylene glycol, Cl 77492, Cl 77499, Methylisothiazolinone, Iodopropynyl butylcarbamate, Sodium chloride, Green tea (Camellia sinensis) extract, Phenoxythanol, Methylparaben

Kandungan Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++

Yang saya suka, selain memberikan proteksi terhadap sinar UV, produk ini mengandung bahan-bahan yang punya fungsi perawatan kulit, di antaranya vitamin C, ekstrak pepaya, ekstrak lemon, BGlucan, dan ekstrak green tea. Bahan-bahan tersebut memiliki fungsi sesuai klaim yang mereka tuliskan.
.
TEKSTUR, WARNA, DAN AROMA

 Tekstur, Warna, Aroma Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++

3 hal ini adalah yang menarik dibahas karena ketiganya meningatkan saya dengan sunblock Parasol. Tau kan? Yang krimnya warna beige itu? Dari tekstur, warna, dan aromanya, mirip banget. Gak heran sih, karena dua-duanya produksi dari PT. Surya Dermato Medica Laboratories. Bedanya, tekstur Melanox ini lebih blendable. Enak dan mudah diratakan, dan pentingnya lagi, gak menggumpal dan gak ada efek whitecast. Warna sunblock Melanox ini juga beige. Kalau dibandingkan dengan Parasol yang bikin wajah saya malah jadi kusam, Melanox ini memberikan efek sedikit lebih cerah pada wajah. Mungkin kalau yang kulitnya flawless, kalian bisa jadiin sunblock ini sebagai alas bedak, tanpa foundation lagi. 

HASIL PEMAKAIAN

Hasil Pemakaian Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++

Ini sudah masuk bulan kedua saya pakai Melanox Premium Face UV Protector. Dalam sebulan pemakaian, rasanya saya sudah bisa bilang kalau saya cukup terkesan dengan produk ini. Walaupun dari kemasannya kelihatan kurang menarik, tapi ternyata performa produknya sendiri bisa dibilang cukup bersahabat untuk jenis kulit saya yang mudah berjerawat. 

Selain produknya gak menggumpal dan gak menimbulkan whitecast, teksturnya enak dan mudah diratakan. Walaupun bentuknya krim, saya merasa produk ini ringan di wajah, sama sekali gak bikin wajah berat. Menurut saya, sunblok ini punya hasil akhir yang semi matte. Gak lengket, tapi masih terasa efek lembapnya. Makanya, saya selalu suka kalau pakai make up setelah menggunakan produk ini. Hasilnya, make up lebih halus dan rata.

Walaupun produk ini gak mengandung minyak, bukan berarti setelah memakai ini, wajah saya langsung matte sepanjang hari. Permasalahan utama saya kan memang kadar minyak di kulit wajah yang berlebih, jadi gak bisa diapa-apain juga. Tapi seenggaknya, produk ini gak nambahin minyak di wajah saya. Jadi, kalau muka saya berminyak setelah pakai ini, ya ini memang minyak dari kulit wajah saya, bukan karena produknya yang bikin berminyak.  

Jika dibandingkan dengan sunblock-sunblock yang sebelumnya pernah saya pakai (Wardah, Skin Aqua, Biore, Etude, dan yang lainnya), produk ini masih jauh lebih bersahabat dengan kulit berminyak saya. Klaimnya yang mengatakan bahwa produk ini non comedogenic dan non acnegenic sebetulnya belum bisa saya akui. Betul kalau sunblock ini sama sekali gak bikin kulit saya jerawatan, sama sekali enggak. Tapi untuk non comedogenic, saya masih bingung. Saya masih sering lihat whiteheat di daerah hidung dan pipi. Tapi, sepertinya sih, Melanox Premium Face UV Protector ini bukan penyebab utama banyaknya whitehead di wajah saya, tapi karena itu memang nasib seseorang yang kulit wajahnya memproduksi minyak berlebih. Jadi saya gak nyalahin sunblocknya, tapi ya memang salah kulitnya. Tapi, ya, masa saya harus ganti kulit?

KESIMPULAN

+ Teksturnya blendable, mudah diratakan
+ Mudah menyerap ke kulit
+ Ringan, gak terasa berat di wajah
+ Gak menimbulkan whitecast
+ Gak menggumpal
+ Hasil akhirnya lembap
+ Cocok dipakai sebagai base make up
+ Gak bikin jerawatan
- Design kemasan kurang menarik

Harga : 64.000 / 25 gr (Harga Watson TSM) 
Nilai : 4/5
Continue reading REVIEW : Melanox Premium Face UV Protector SPF 30 PA++, Sunblock Underrated Untuk Kulit Acne Prone

Tuesday 12 February 2019

, , ,

Ngobrol Serius : Tentang Fetisisme



Belakangan ini, saya baca thread di twitter tentang kejadian-kejadian tidak mengenakkan yang dialami perempuan-perempuan di luar sana. Bukan sekali dua kali malah. Meskipun caranya berbeda, tapi intinya sama, pelaku meminta foto korban melalui social media dengan alasan sebagai bahan penelitian tesis. Para pelaku ini biasanya orang asing yang mengatasnamakan teman korban, dan foto profilnya pun menggunakan foto teman korban.

Kalian pasti sudah pernah baca kasus semacam ini kan? Hmm, kalau kalian belum tau, saya akan berbaik hati untuk menceritakannya secara singkat. Jadi gini ceritanya...

Seorang perempuan (sebut saja Tomat) mendapatkan pesan Instagram dari seseorang yang mengaku sebagai Baskom, seniornya saat SMA. Awalnya Tomat gak curiga, karena ia memang berasal dari SMA yang disebutkan oleh si Baskom. Lalu, Baskom ini mengaku sebagai mahasiswi Psikologi yang sedang mengadakan penelitian mengenai hubungan bentuk kaki dengan kepribadian seseorang. Si Baskom meminta bantuan Mawar untuk mengirimkan foto kaki Mawar sebagai bahan penelitiannya. Merasa ada kejanggalan, akhirnya Mawar bertanya kepada teman-teman seangkatannya yang lain, mengonfirmasi tentang seseorang yang bernama Baskom ini. Mawar juga sempat memeriksa akun-akun yang difollow oleh Baskom, dan ternyata kebanyakan adalah akun-akun yang berisi foto-foto kaki perempuan dan foto-foto vulgar. Barulah setelah itu Mawar dan teman-tamannya yakin bahwa akun Baskom ini palsu.

Singkat ceritanya seperti itu. Mungkin di antara kalian masih ada yang bingung dan merasa gak ada yang aneh dari cerita

"Ya terus kenapa?",
"Ya udah sih foto kaki doang.."
.
Eits.. Jangan berasumsi dahulu sebelum selesai baca ya.
Sekarang kita beranjak ke kasus lain yang sempat viral beberapa tahun lalu,

Dilansir dari tirto.id , seorang mahasiswa pascasarjana berinisial MA (29) memilih melampiaskan rasa kecewa karena mantannya tidak merespon cintanya dengan cara yang tak biasa. Menjelang dini hari, MA berjalan menyusuri rumah-rumah, mencari jemuran, lalu mengutil satu per satu pakaian dalam wanita yang berjejer rapi di jemuran itu. Setelah diselidiki lebih lanjut, polisi menemukan sedikitnya 300 pakaian dalam wanita di kamar kosan MA.

Kasus-kasus di atas adalah contoh Fetisisme yang terjadi di Indonesia. Mungkin yang sering baca blog saya, agak aneh, kenapa saya nulis hal-hal di luar topik yang biasa saya tuliskan. Sebetulnya, topik-topik ini selalu menarik perhatian saya. Hal-hal seperti ini yang membuat saya memilih jurusan psikologi saat lulus SMA bertahun-tahun lalu (Gak perlu tanya saya masuk kuliah tahun berapa). Saya gak pernah diskusi tentang hal seperti ini di blog, karena rasanya berat untuk menggali kembali informasi-informasi dari otak yang tampaknya sudah mulai berkarat ini.

"Fetisisme fetisisme itu apaan sih?"
.

Fetisisme merupakan suatu penyimpangan seksual mencakup ketergantungan pada bagian tubuh atau benda-benda mati untuk menimbulkan gairah seksual. Menurut APA (American Psychiatric Association), fetisisme adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah perilaku seksual yang melibatkan benda-benda seperti celana dalam, stoking, pantyhose, bra, atau barang-barang lainnya. yang disebut fetis. Fetisis biasanya membelai, membaui, menjilat, mencium, menempelkan di kemaluan, atau sekedar menatap benda tersebut sambil melakukan masturbasi. Ada juga yang memaksa pasangan mereka untuk menggunakan benda-benda tersebut sebagai stimulan sebelum melakukan hubungan seksual.

Di antara berbagai jenis fetisisme, foot fetish termasuk yang paling banyak ditemukan. Kenapa? Menurut Joseph Plaud, seorang psikolog klinis, kaki dan alat kelamin terhubung erat dalam sirkuit otak sehingga menarik daya rangsang. Hmm.. masuk akal ya..

"Tapi saya sebagai laki-laki, kadang ngerasa tertarik juga kok kalau lihat kaki perempuan yang pakai sepatu hak tinggi."

Nah, bedanya ketertarikan pria  heteroseksual yang normal dengan fetisis adalah, fetisis merasakan ketertarikan yang spontan dan tidak bisa ditahan. Ketertarikannya terhadap benda tersebut sangat istimewa, sehingga ia merasa harus dan butuh untuk menatap, memegang, bahkan menciuminya. Atas dasar inilah, biasanya fetisis kerap mengoleksi benda-benda tersebut, dan gak jarang juga mereka mencuri untuk menambah koleksinya, seperti yang terjadi pada kasus 2 tadi.

"Saya pernah dengar istilah Fetisisme Transvestik. Itu apa ya?"

Lain lagi dengan yang dinamakan Fetsisisme Transvestik, yaitu apabila seorang laki-laki mengalami gairah seksual dengan memakai pakaian perempuan. Tapi, jangan campur adukkan kondisi ini dengan gangguan identitas gender. Pada fetisme transvestik, meskipun ia memakai pakaian wanita, ia tetap merasa dirinya laki-laki. Pakaian yang dipakai pun bervariasi, bisa jadi hanya pakaian dalam wanita, atau bahkan memakai pakaian wanita secara lengkap.

Para transvestik (sebutan bagi pengidam Fetisisme Transvestik) ini adalah heteroseksual, selalu laki-laki, dan secara umum hanya memakai pakaian lawan jenis di saat-saat tertentu saja. Di luar itu mereka cenderung berpenampilan, berperilaku, dan memiliki minat seksual yang maskulin. Perilaku memakai pakaian lawan jenis biasanya hanya ia lakukan sendirian, secara diam-diam.

"Siapa saja yang bisa mengidap Fetisisme?"
.
Fetisisme ini hanya terjadi pada laki-laki, baik laki-laki dewasa maupun remaja. Meskipun tidak selalu, tapi seorang fetisis sering kali mengidap jenis penyimpangan seksual lain seperti pedofilia, sadisme, dan makosisme (Mason, 1997).

"Kok bisa seseorang tiba-tiba mengidap Fetisisme? Gimana ceritanya?"

Bagaimana terjadinya penyimpangan seksual ini adalah cerita yang sangat panjang yang tidak bisa dijelaskan hanya dalam 1 perspektif.  Sedikitnya ada 3 perspektif yang menjelaskan mengenai hal ini. Perspektif psikodinamika memandang bahwa penyimpangan seksual merupakan suatu tindakan defensif, melindungi ego dari rasa takut. Perspektif ini memandang bahwa para fetisis merasa takut terhadap hubungan heteroseksual yang wajar (Lanyon, 1986).nderson , D.W., Vault, V.D. & Dickson, C.E. 1999.

Lain lagi jika dilihat dari perspektif behavioral, beberapa teoris yang memiliki paradigma ini berpendapat bahwa penyimpangan seksual terjadi karena pengondisian klasik yang secara tidak sengaja menghubungkan gairah seksual dengan stimuli yang tidak wajar, dalam kasus fetisisme adalah benda-benda mati tersebut.

Dikarenakan sebagian besar orang yang mengidap penyimpangan seksual adalah laki-laki, terdapat spekulasi bahwa androgen, hormon utama pada laki-laki, berperan pada gangguan ini. Akan tetapi, perbedaan hormonal antara orang normal dan orang yang memiliki penyimpangan seksual ini kurang meyakinkan. Adapun jika ternyata faktor biologi ini berperan penting terhadap timbulnya penyimpangan seksual, kemungkinan ini hanyalah salah satu dari rangkaian penyebab yang kompleks. (G.C. Davison, John M.N, Ann M.K, 2010)

"Apakah fetisisme ini berbahaya?"

Fetisisme merupakan salah satu jenis penyimpangan seksual. Dikatakan menyimpang karena tidak sesuai dengan yang sewajarnya terjadi. Jika dibiarkan dan semakin parah, bisa jadi mengganggu fungsi sosialnya. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, pengidap fetisisme bisa jadi memaksa pasangan mereka untuk menggunakan benda-benda tersebut sebagai stimulan sebelum melakukan hubungan seksual. Gak masalah selama pasangannya bersedia, tapi kalau enggak, hal tersebut kemungkinan akan menjadi konflik dalam hubungan mereka

Contoh lainnya adalah kasus-kasus yang telah saya sebutkan di atas. Apa kalian gak merasa terganggu jika foto kaki kalian digunakan stimulan fetisis saat melakukan masturbasi? Saya yakin, kalian pasti gak nyaman, atau mungkin takut. Oleh karena itu, teman-teman kesayanganku, tetap berhati-hati ya. Selalu curiga jika ada orang lain atau bahkan temanmu sendiri yang meminta foto bagian tubuhmu, jangan pacar doang yang dicurigain (wk!)

Juga, kalau kalian merasa memiliki kecintaan berlebih terhadap benda-benda mati, dan merasa benda-benda tersebut dapat meningkatkan gairah seksual, kamu bisa datang ke psikolog untuk memastikannya. Gak perlu takut. Semakin cepat kamu menyadarinya,semakin cepat juga intervensi yang akan kamu dapatkan. 
Continue reading Ngobrol Serius : Tentang Fetisisme