Friday 25 August 2023

,

Frugal Living; Seni Mengelola Keuangan dengan Bijak

Banyak orang menyalahartikan frugal living, menyamakannya dengan hidup yang pelit dan menyiksa, padahal maknanya jauh dari itu. Lalu, apa sebenarnya frugal living tersebut? Kalau meninjau dari bahasa Inggris, sudah jelas, jika frugal living memiliki arti gaya hidup yang hemat. Tidak salah, namun sebetulnya pengertiannya jauh lebih luas. Frugal living memiliki konsep dan tujuan yang jelas, tidak hanya sekedar hidup yang irit, memotong anggaran biaya, dan membeli barang-barang yang super murah. Frugal living adalah konsep hidup yang fokus pada prioritas keuangan, sebuah strategi yang digunakan untuk mencapai visi dari keuangan seseorang. Seseorang yang menerapkan frugal living, sudah paham apa tujuan keuangan mereka. Mereka memiliki deretan impian, visi misi hidup, dan tujuan hidup di masa depan, dan untuk mencapai semuanya, mereka butuh strategi dalam pengelolaan keuangannya, yaitu dengan menerapkan frugal living.

Frugal Living, Seni Mengelola Keuangan

Seperti yang saya sebut tadi, bahwa frugal living bukan berarti memangkas anggaran secara membabi buta. Yang tadinya anggaran belanja bulanan adalah 5 juta, lalu tiba-tiba dipangkas menjadi 500 ribu. Atau misal yang tadinya makan 3x sehari, lalu tiba-tiba dikurangi menjadi 1x sehari (itupun dengan mie instant. duh!). Frugal living fokus di masa depan, ketika seseorang tiba-tiba memangkas jatah makannya supaya dapat menabung lebih banyak, secara tidak langsung, ia juga mengorbankan kesehatannya di masa depan, yang mana tidak sejalan dengan konsep frugal living yang memprioritaskan kesejahteraan masa depan. Membeli barang yang serba murah juga bukan berarti frugal living, jika barang tersebut memiliki kualitas yang buruk dan mudah rusak. Seseorang yang memahami dan menerapkan frugal living, akan memilih membeli barang yang lebih mahal namun punya kualitas yang baik sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Menerapkan frugal living di kehidupan sehari-hari tidaklah sulit, hanya butuh disiplin, konsistensi, dan keoptimisan dalam mencapai tujuan hidup. Ada beberapa tips sederhana yang dapat dilakukan untuk melatih diri dalam menerapkan frugal living, di antaranya:

1. Memiliki Tujuan Hidup yang Jelas

Membuat daftar impian akan 'membangunkan' kita. Tuliskan daftar-daftar impianmu di dalam buku, sesuai tingkat prioritasnya. Misalnya, bagi yang muslim, pergi naik haji adalah sebuah impian yang besar. Mengingat biayanya tidak murah, perlu bagi kita untuk menyisihkan uang sejak dini, supaya alokasinya tidak terlalu besar dan memberatkan. Jika tidak dituliskan, kita kerap kali lupa akan tujuan-tujuan hidup yang membutuhkan uang dalam hal pencapaiannya. Menuliskan impian secara terperinci juga dapat memberikan semangat, memotivasi kita dalam hal pencapaiannya, juga sebagai pengingat bahwa frugal living yang diterapkan ini tidak akan sia-sia.

Mempersiapkan biaya-biaya untuk hal-hal penting dalam hidup juga termasuk impian-impian yang perlu dicatat. Biaya menikah, persalinan, sekolah anak, semuanya adalah momen penting yang membutuhkan persiapan jauh-jauh hari. Dengan mengingat momen-momen tersebut, kita akan lebih bijak dalam mengatur keuangan, selalu mengingat kalau kita tidak hidup hanya untuk hari ini saja, masih ada hari-hari besok yang mesti dihadapi.

2. Keinganan vs Kebutuhan

Lapar mata adalah penyakit yang serius dalam hal perencanaan keuangan, apalagi teknik marketing saat ini sudah luar biasa pintar dan tepat sasaran. Hanya sekali saja saya terpikir ingin beli tools make up, namun iklan mengenai produk tersebut bisa berulang kali muncul di laman social media saya. Saya punya tips untuk lebih bijak dalam membedakan antara keinginan dan kebutuhan, yaitu dengan menunggu hingga 1 minggu. Jika itu hanya keinginan, biasanya lewat seminggu, keinginan itu akan berkurang dan pada akhirnya, lupa. Tapi, jika itu kebutuhan, intensitas untuk memikirkannya akan lebih intens dan tidak akan berkurang meski sudah lewat dari seminggu. 

3. Hindari Utang Konsumtif

Sebisa mungkin, hindari kredit untuk barang-barang yang tidak perlu. Memaksakan diri untuk memiliki barang yang tidak mampu kita beli, hanyalah memberatkan kita di masa depan. Lebih baik menabung hingga kita mampu untuk membelinya. Tanamkan dalam mindsetmu, jika satu barang tidak mampu kau beli, berarti memang barang itu bukan untukmu. Hindari berhutang apalagi hanya sekedar untuk gengsi semata.

4. Bukan Pelit

Seperti yang tadi saya bilang di awal, kalau menerapkan frugal living ini tidak sama dengan pelit. Seorang yang pelit, akan merasa rugi jika mengeluarkan uangnya, meski itu untuk kepentingan dirinya sendiri. Kembali ke poin ketiga, ada barang-barang yang bukan saja kebutuhan, namun bisa jadi sebuah investasi. Katakanlah kamu bekerja di bagian marketing, yang mengharuskanmu bertemu dengan calon-calon klien. Bukan halnya skill komunikasi dan sosialisasi yang mumpuni, tapi berpenampilan rapi dan menarik juga adalah suatu keharusan, termasuk suatu bentuk investasi, untuk mendapatkan klien yang lebih banyak lagi. Untuk berpenampilan menarik, tentu kamu perlu mengeluarkan uang, untuk skincare dan make up, outfit yang rapi dan menarik, parfum, dan hal-hal lainnya yang menunjang penampilanmu menjadi lebih menarik. Kalau sudah begitu, jangan memandangnya sebagai suatu keborosan, lihatlah sebagai bentuk investasi terhadap diri sendiri.

5. Murah, tapi Jangan Murahan

Kadang kita keliru untuk membeli sebuah barang. Merasa beruntung saat menemukan produk yang super murah. Fokus kita hanya pada harganya semata, tidak memerhatikan kualitasnya. Padahal kalau cermat, membeli barang terlampau murah dengan kualitas buruk, akan membuatmu harus membeli produk yang sama dalam waktu yang berdekatan, dan jatuhnya justru suatu pemborosan. Lebih baik membeli produk yang lebih mahal dengan kualitas yang baik sehingga akan bertahan dalam waktu yang lama. Ini baru disebut frugal living
6. Tidak Terpengaruh Tren

Begitu banyak tren yang bermunculan, kadang membuat kita impulsif menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, sekedar FOMO. Tren fashion, kecantikan, dan lifestyle contohnya, tidak semua tren memberikan efek yang positif. Beberapa tren hanya memberikan kepuasan sesaat, tidak ada manfaat jangka panjangnya, justru hanya akan membuat kita menyesal pada akhirnya. 

Itu adalah 6 poin yang harus kamu pahami saat kamu memutuskan untuk menerapkan frugal living pada hidupmu. Sebetulnya tidak sulit, hanya soal pembiasaan dan kedisiplinan (yang sebetulnya cukup sulit juga, ya!). Tapi sebetulnya, konsep ini memang terasa berat di awal saja, tapi di masa depan, kamu akan bersyukur karena telah memilih frugal living sebagai salah satu pilihanmu dalam menjalani hidup.


Continue reading Frugal Living; Seni Mengelola Keuangan dengan Bijak

Monday 14 August 2023

,

Latihan Mindfulness dengan Mengaktifkan 5 Indramu!

Pernah dibahas di salah satu buku (kalau gak salah Filosofi Teras, tapi mohon maaf kalau salah), intinya, berpikiran buruk itu sebetulnya juga gak buruk-buruk amat. Melatih mental untuk lebih siap menghadapi apapun. Tapi kalau pikiran buruknya ditumpangi dengan kebiasaan overthinking juga, ya combo deh. Sudah banyak mikir, yang dipikirin yang buruk-buruk terus, pasti melelahkan dan menguras energi. Saya sadar betul konsep overthinking. Mau dipikirin sebanyak apapun, selama apapun, tidak akan mengubah apapun. Memikirkan masa lalu selama apapun, tidak akan mengubahnya, memikirkan masa depan selama apapun, ya sama juga, tidak ada gunanya. Saya sering kali diprotes soal habit ini, karena selain mengganggu, kadang juga menular ke mereka. Saya selalu membela diri dengan alasan kalau semua terjadi auto pilot gitu, memang menyebalkan.

Latihan Mindfulness dengan 5 Indra

Kalau mau berupaya sedikit, sebetulnya ada beberapa cara untuk mengurangi kebiasaan buruk ini. Salah satunya adalah dengan memahami konsep mindfulness dengan metode 5 4 3 2 1. Okay, I need to slow down. Mulai dari mindfulness. Mindfulness kini sudah banyak dibahas, tidak hanya oleh pegiat kesehatan mental, tapi juga masyarakat umum. Ya, bisa jadi memang masyarakat sekarang sudah sangat aware dengan pentingnya kesehatan mental, sehingga tidak asing mendengar istilah ini. Mindfulness, kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "kesadaran penuh". Jadi, pada intinya mindfulness ini adalah cara untuk memusatkan perhatian sepenuhnya kepada masa sekarang agar kita tidak terpaku pada masa lalu atau melayang terlalu jauh ke masa depan. Mindfulness ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan yang paling populer adalah dengan meditasi.

Saya belum pernah sukses melakukan meditasi di atas 5 menit. Meskipun duduk diam, tapi pikiran saya sudah sibuk luar biasa. Meditasi juga jarang saya lakukan karena merasa butuh tempat dan waktu yang tepat. Rasanya gak mungkin untuk memusatkan perhatian, membuat pikiran sadar penuh, dengan situasi rumah yang berantakan, disertai teriakan-teriakan anak. Jangankan meditasi, kerja di rumah saja saya sering gak bisa fokus saking ramainya suasana rumah. Namun kemudian, saya teringat akan praktek Mindfulness 54321, yang pernah disarankan oleh salah satu praktisi psikolog.

  • Melihat 5 Benda di Sekeliling

Menyadarkan indra penglihatan dengan memusatkan perhatian pada 5 benda di sekeliling. Kali ini saya duduk di kursi, depan laptop, saya melihat ada penggaris di depan saya, lampu tidur dan piano di samping kiri saya, buku dan hair dryer di samping kanan saya. Ketika melihat benda-benda ini, hindari menyelami perasaan terkait benda tersebut. Cukup pikirkan bentuknya, warnanya, bahan dasarnya, segala sesuatu yang bersifat objektif, tanpa judgement. Misal, ketika saya melihat piano, cukup lihat saja, pusatkan dan aktifkan indra penglihatan pada piano. Yang saya lihat adalah piano Yamaha berwarna coklat rosewood,  cukup itu saja. Tidak perlu berpikir soal momen-momen yang terlewati bersama piano. Menyelami perasaan yang punya keterkaitan dengan piano adalah bibit-bibit terjadinya overthinking, yang ingin kita hindari.

  • Menyentuh 4 Benda di Sekeliling

Sentuh setiap benda dan jangan biarkan penilaian tentang benda tersebut masuk ke dalam pikiran. Pikirkan benda tersebut bagaimana adanya, rasakan bentuk dan teksturnya. Selain menyentuh benda, latihan ini juga bisa diterapkan dengan cara menyentuh bagian tubuh. Dengan menggunakan ujung jari telunjuk, telusuri sela-sela jarimu, telusuri urat nadi, sambil melakukan pernafasan dengan tenang. Latihan ini dapat membuatmu lebih tenang dan juga dapat mengurangi kecemasan.

Baca Juga : Bahagia dengan Hidup Biasa-Biasa Saja Ala Alain de Button

  • Mendengar 3 Suara di Sekeliling

Suara burung, suara motor lewat, suara pintu yang berdecit, dengarkan dengan penuh kesadaran. Bagi penyuka musik, momen mendengarkan musik juga dapat dijadikan latihan mindfulness. Pilih jenis musik yang disukai, dengarkan baik-baik, dengan penuh kesadaran, pisahkan antara suara piano, suara bass, gitar, dan drum. Lagi-lagi, tidak pelu memikirkan opinimu tentang penyanyinya, jenis musiknya, atau kenangan yang ada pada lagu tersebut.

  • Mencium 2 Bau di Sekeliling

Latihan mindfulness menggunakan indra ini memang butuh usaha yang lebih keras. Pasalnya, wewangian punya daya kuat dalam menarik pengalaman masa lalu. Maka dalam hal ini, dibanding mencium parfum, lebih disarankan untuk mencium wewangian dari masakan yang ada di sekitar kita, apalagi, masakan Indonesia kaya akan rempah, kaya akan rasa. Dari soto ayam saja, kita bisa mencium wangi daun jeruk, wangi kunyit, jahe, santan. Belum lagi wangi kaldu dari ayamnya.

  • Makan 1 Makanan/ Minum Minuman di Sekeliling

Ini PR banget bagi siapapun yang senang makan sambil youtuban, termasuk saya. Beberapa beralasan bahwa makan sambil menonton membuatnya merasa ditemani, merasa sedang makan bersama-sama, beberapa juga merasa kalau makan sambil menonton dapat membuat nafsu makan semakin meningkat, makan semakin nikmat saat menonton konten-konten mukbang. Padahal, makan adalah momen yang sangat penting untuk melatih mindfullness. Dari mulai memasukan makanan ke mulut, mengunyahnya, merasakan teksturnya, rasanya, hingga menelannya. Keras, lembut, pedas, asam, manis, pikirkan semua rasa dan tekstur dari makanan yang masuk ke mulut. Ini adalah latihan yang sangat baik untuk meningkatkan kesadaran atas diri kita, atas fungsi tubuh kita.

Baca Juga : Ingin Lebih Bahagia? Tinggalkan 12 Kebiasaan Ini!

5 langkah di atas sebetulnya adalah hal-hal yang sering kita lakukan, namun seringkali kita melakukannya tanpa sadar, auto pilot. Kebanyakan dari kita, dibanding melihat, mencium, merasa, menyentuh, dan mendengar dengan penuh kesadaran diri, kita lebih terbiasa dengan beropini atas apapun yang diterima oleh panca indra. Sesulit itu untuk menetralkan perasaan, mencoba membuka hari dan pikiran untuk menerima segala sesuatunya tanpa harus melibatkan perasaan di dalamnya. Berkali-kali saya harus menuliskan bahwa dalam proses "mengaktifkan 5 indra" ini, kita dilarang untuk memberikan penilaian baik dan buruk. Memberikan penilaian semacam itu akan memunculkan emosi tertentu dan membuat kita tidak fokus pada perhatian kita saat ini. 

Continue reading Latihan Mindfulness dengan Mengaktifkan 5 Indramu!