Sunday 30 June 2019

,

Betulkah Konten Horror di Sosmed Penuh Kebohongan?

Maraknya konten paranormal experience di social media, terutama di youtube channel, memang menarik banyak kalangan. Sebutlah Jurnal Risa, Kisah Tanah Jawa, Paranormal Experience Raditya Dika, dan masih banyak lagi. Gak cuma buat orang-orang yang berani, tapi buat orang-orang yang penakut semacam saya, konten-konten ini memang menarik. Sebetulnya saya juga heran dengan tipe orang seperti saya. Udah tau penakut, udah tau gak berani sendirian di tempat gelap, tapi tetep aja tertarik buat ngikutin cerita-cerita berbau paranormal. Saya sering ditegur berkali-kali oleh ibu dan kakak saya, jangan suka nonton film yang ada "uka-uka" nya, karena menjadi penakut bukanlah hal yang membanggakan. Ya, tapi tetep aja, saya dan adik biasanya diam-diam streaming film hantu, meskipun saya lebih banyak nonton telapak tangan dibanding layar TV.

Betulkah Konten Horror di Sosmed Penuh Kebohongan?

Kembali lagi ke topik, kita tahu betul bahwa segala sesuatu pasti ada pro dan kontranya. Ternyata, banyak juga kubu orang-orang yang skeptis dan gak percaya dengan hal-hal semacam itu. Contohnya, Rey Utami dan suaminya -yang saya gak tau siapa namanya itu-, tiba-tiba muncul dan mengkritisi Jurnal Risa yang dianggap membodoh-bodohi penontonnya. Mereka bilang bahwa Jurnal Risa hanya mengarang cerita, bahwa Asih, Peter, Hans, Johnson, Marianne dan yang lainnya hanyalah karangan Risa dan sepupu-sepupunya. 

Pasangan suami istri yang gak terkenal itu juga bilang kalau adegan kesurupan dalam Jurnal Risa terlihat terlalu "kalem", gak seperti yang selazimnya terjadi (btw, emang lazimnya kesurupan itu seperti apa?). Padahal, Risa sering bilang kalau yang dia lakukan adalah mediasi, bukan kesurupan. Yang artinya, kontrol masih ada pada Risa, bukan pada si huntu seperti yang terjadi saat kesurupan. Dan ya, kalau misalkan si suami istri ini memang gak percaya, ya sudah, seharusnya mereka sadar bahwa mereka bukan pasarnya Jurnal Risa, gak perlu ditonton juga, apalagi untuk membully. Eh, tapi beberapa waktu setelahnya, suami istri ini mengaku bahwa mereka hanya ingin panjat sosial. Oh..hm...yaaa.. baiklah.


Selain Rey Utami dan suaminya, banyak orang-orang seperti mereka ini. Bukan sekedar gak percaya, tapi juga membully dan menjatuhkan orang-orang yang memiliki konten tersebut. Hal ini juga yang dirasakan oleh seorang pria yang viral akhir-akhir ini karena ceritanya tentang bis hantu. Gak familiar dengan ceritanya?  Jadi gini..

Cerita ini viral dari unggahan Instastory seorang pria bernama Hebi di akunnya @hebosto. Hebi ini bercerita mengenai keanehan-keanehan di bis yang ia tumpangi. Dari mulai suasananya yang mencekam, bau-bau anyir, kenek yang gak mau dibayar, dan foto yang menunjukkan bahwa kursi-kursi di belakangnya kosong melompong gak ada orang padahal ia sadar betul bahwa bis tersebut penuh. Yang tertarik dan merasa merinding dengan cerita ini, banyak. Tapi yang gak percaya dan menuduh Hebi hanya ingin numpang viral juga gak kalah banyaknya. Bahkan sedihnya, istri dan anaknya sempat ikut dibully, disumpahi agar diikuti setan-setan. Emang netizen-netizen model begini mulutnya sampah banget.

Saya juga sempat nonton video Raditya Dika yang menanggapi kisah bis hantu yang viral tersebut. Saya sepakat bahwa apa yang diungkapkan oleh Hebi itu dapat percaya, tentang bau anyir, suasana mencekam, hasil foto yang menunjukkan bis dalam keadaan kosong, itu benar adanya. Tapi, yang belum pasti adalah kesimpulan bahwa semua itu terjadi karena ia berada di dalam bis hantu. Bisa jadi ada penjelasan lain, walaupun saya gak tau penjelasan apa yang masuk akal selain itu memang bis berhantu. 

Saya sendiri gak bisa menilai tentang kebenaran cerita paranormal activity yang banyak tayang di beberapa youtube channel. Saya gak punya kemampuan untuk melihat ataupun merasakan hal-hal seperti itu (syukurlah), jadi saya gak tau juga apakah mereka jujur atau bohong. Cuma ya saya percaya bahwa beberapa orang dianugerahi kemampuan untuk bisa merasakan hal-hal semacam itu, dengan kapasitas yang berbeda-beda. Saya juga percaya bahwa banyak hal-hal di dunia ini yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Apalagi jika menonton youtube channel Kisah Tanah Jawa, saya selalu tertarik dengan penjelasan-penjelasan Om Hao mengenai hal-hal yang berbau spiritual. Gak melulu soal seram-seramnya hantu, Om Hao juga sesekali bercerita dan meluruskan tentang apa-apa yang menurutnya terjadi di alam "sana".

Pertama kali saya menyimak Kisah Tanah Jawa, tentu saja dari channelnya Raditya Dika. Saat itu tema yang sedang di angkat di konten Paranormal Experience adalah tentang rumah sakit yang konon angker. Om Hao dan kedua rekannya -yang saya lupa namanya-, bercerita tentang pengalamannya dalam menjelajahi ruangan-ruangan yang ada di rumah sakit tersebut. Bedanya dibanding konten horror yang lain, Om Hao menyampaikan bahwa dalam perjalanan mereka menjelajahi tempat yang dihuni makhluk-makhluk astral, mereka membutuhkan izin dari warga setempat, tentunya yang bentuknya halus juga. Gak semua memberikan izin, kalaupun ada, biasanya dibatas hanya beberapa jam itupun dengan beberapa persyaratan. Contohnya, pada saat berkunjung ke rumah sakit tersebut, Om Hao diharuskan untuk memakai baju operasi, itu adalah semacam permintaan dari penunggu yang ada di sana.


Selain bercerita tentang tempat-tempat angker, Om Hao juga menjelaskan mengenai hal-hal mistis yang gak jarang terjadi di sekitar kita. Contohnya tentang bagaimana kita bisa secara sadar melihat orang yang seharusnya sudah meninggal sedang melakukan aktivitas yang memang sehari-hari ia lakukan. Di tiap kesempatan Om Hao juga sering membahas mengenai ruang dan waktu, bagaimana suatu ruangan bisa merekam semua aktivitas yang kita lakukan dan memutarnya kembali. Juga tentang aura-aura yang dimiliki orang, tentang orang-orang "besar" yang terlahir dengan aura yang berbeda dan memiliki mahkota di kepalanya.

Berkali-kali saya menyimak Kisah Tanah Jawa, gak sekali dua kali saya bingung, memutar ulang videonya untuk mendengar kembali penjelasan dari Om Hao. Tapi tetep aja, kadang ya gak mudeng dan gak masuk akal. Tapi sebetulnya, yang membuat saya tetap tertarik dan menyimak channel-channel seperti ini bukan karena saya 100% percaya, tapi hanya karena ingin mendengar dan memahami perspesktif orang-orang seperti Om Hao ini. Lagipula, kalaupun mereka berbohong, ya gak bikin saya rugi, karena apa-apa yang saya lihat dan dengar gak serta merta mempengaruhi value atau prinsip hidup saya kan. Jadi ya mengenai konten-konten horror ini, biarkan saja. Cukup nikmati jika kalian merasa terhibur, dan tinggalkan jika kalian merasa terganggu. Setuju gak? Atau kamu punya pendapat lain?

0 comments:

Post a Comment