Friday 9 November 2018

, , , ,

Baru Menikah dan Sulit Adaptasi? 5 Aplikasi Smartphone ini Dapat Membantumu Lho!

Buat saya, menikah adalah kehidupan baru yang juga merupakan sebuah tantangan. Ibarat karyawan baru yang gak dikasih training, atau karyawan OJT tanpa mentor, saya masih suka linglung di bulan-bulan awal tinggal bareng suami. Semuanya serba insting aja, tebak-tebak berhadiah. Masak, ya coba-coba aja semua bahan masakan. Ngitung keuangan, ala kadarnya aja, kalau ingat. Kalau saya atau suami gak enak badan, yaaa tinggal istirahat saja, mungkin kecapekan.

Tapi semuanya menjadi serba mudah ketika saya menemukan aplikasi-aplikasi keren ini, yang membuat saya menjadi IRT yang lebih profesional dikit lah. Tentu saja, ini di luar aplikasi social media. Walaupun orang bilang social media itu toxic, saya tetap butuh informasi dan ide ide kreatif yang sering nongol di youtube, instagram, dan twitter.

5 aplikasi di bawah ini sangat cocok digunakan bagi kamu kamu yang sedang menyesuaikan diri dengan kehidupan pernikahan, terutama bagi istri-istri baru, biar suami makin sayang~


1. Cookpad

Teman saya bilang, ada 2 hal yang bikin suami betah di rumah yaitu "hot bed" dan "hot meals", katanya. Saya langsung setuju. Kata hot di sini gak secara harfiah ya, moso yo saya harus bakar ranjang biar panas. Poin pertama tentu gak akan saya bahas karena blog saya gak memuat konten dewasa, yang jelas saya setuju.  Yang kedua, "hot" di sini bukan berarti segala masakan yang panas, karena pare yang disajikan panas-panas pun, suami saya gak suka. Intinya adalah makanan yang sedaaapp~

Awal-awal saya masak, saya hanya mengandalkan resep ibu, karena selama ini masakan Ibu adalah yang tercocok di lidah saya. Kadang nyontek ke google, tapi kalau mau recook kadang lupa pakai resep yang mana. Dicatat malas, di screenshot pasti bakal tenggelam dengan sampah screenshot lain. Akhirnya saya menemukan aplikasi yang memudahkan saya untuk belajar masak, Cookpad!



Fiturnya sederhana tapi sangat membantu. Kita bisa lihat segala macam masakan orang lain, dari mulai masakan rumahan, sampai masakan profesional yang bahkan saya gak familiar sama nama bahan-bahannya. Dari mulai makanan pembuka, hidangan utama, makanan penutup, kue basah, kue kering, jajanan pasar, jajanan mall, semuanya ada. 

Di Cookpad juga kita bisa menyimpan resep aneka masakan di arsip kita, siapa tau suatu saat kita punya bahan-bahannya, tinggal buka deh arsipnya. Atau kalau misalnya kita punya satu bahan, dan bingung mau dibikin apa, tinggal ketik aja bahan yang kita ingin olah, nanti akan muncul opsi-opsi masakannya. Misalnya, di atas saya ketik cumi, lalu akan ada opsi berbagai masakan dengan bahan dasar cumi. Menarik, kan? Oh, di sini juga kita bisa aktif sharing masakan yang udah kita buat, baik masakan resep sendiri, maupun masakan resep orang lain. Kalau saya sih belum berani sharing resep, belum berani buat tanggung jawab kalau ada yang langsung diare.

Awal-awal sih pusing ya, karena saya jarang banget bantu Ibu di dapur (saya nyesel sih, serius), bahkan saya harus ngendus-ngendus bau dulu buat bedain lengkuas, kencur, dan jahe, atau daun salam dan daun jeruk. Tapi semenjak download aplikasi ini, masakan saya yang biasanya hanya sebatas olahan tahu, tempe, dan telur, sekarang ada kemajuan cukup pesat ke masakan-masakan yang lebih rumit. Sekarang sih saya lagi ingin banget bikin kue-kue an, semoga berhasil juga.

2. Hitung Kalori

Masih berkaitan dengan masakan dan makanan. Suami saya senang banget makan, sedangkan saya punya masalah kesehatan yang bikin saya pilih-pilih kalau mau masukin makanan ke dalam mulut (walaupun seringkali tergoda sama Indomie goreng!).  Untuk masalah makanan, saya cenderung disiplin dan bawel, yang kadang bikin suami bete. Saya sering ngebatasin makanannya, apalagi di jam malam. Pernah suatu kali saya tanya,"Aku kalau ngambilin makanan buat kamu, porsinya kurang atau lebih?", lalu dia nyengir,"Kuraaaang!". Tapi dia bilang kaya gitu, gak bikin saya nambahin porsinya sih, paling saya kasih buah aja. Bukan pelit, tapi karena kerjaan suami saya yang sibukbukbuk, kadang bikin dia gak sempat untuk olahraga. Jadi buat saya, mengatur makanannya dengan baik itu adalah harus! Kecuali di hari jadwal ia olahraga, biasanya saya lebih fleksibel, terserah dia mau makan sebanyak apa, yang penting jangan junkfood.


Aplikasi Hitung Kalori ini sangat membantu untuk menghitung jumlah kalori di masakan ataupun makanan yang kita makan. Dulu saya buta masalah beginian. Misalnya saja, saya pikir kalori jeruk ya segitu-segitu aja. Ternyata, ada perbedaan kalori antara jeruk mandarin, jeruk bali, jeruk nipis,  atau bahkan jeruk yang sudah diolah, misalnya jus jeruk, nutrisari, jus jeruk nipis, dan masih banyak lagi. 

Aplikasi hitung kalori menyediakan informasi yang sangat lengkap. Bukan hanya bagi yang sedang diet, bukan hanya bagi ibu rumah tangga, tapi bagi semua orang yang peduli akan kesehatan, kalian mesti download aplikasi ini! Di sini kita bisa bikin diary makanan yang disesuaikan dengan BMI kita. Diary makanan ini akan membuat kita lebih aware dengan makanan-makanan yang kita makan. Jadi nanti kita tau, berapa jumlah kalori dari makanan yang kita makan seharian.

3. Catatan Keuangan

Biasanya saya nulis di buku, tapi karena saya sering kehilangan catatan-catatan saya, dan kurang praktis untuk dibawa-bawa, akhirnya saya download aplikasi ini. Penting bagi kita, terutama yang sudah berkeluarga, untuk membuat perencanaan keuangan. Saya lebih concern masalah ini karena suami. Kalau saya disiplin soal makanan, dia disiplin soal perencanaan keuangan. Segala sesuatu harus direncanakan, katanya. Awalnya saya sih iya-iya aja, sampai suatu hari dia nyuruh saya bikin cashflow bulanan dan minta dipresentasikan. Lah, gimana bisi bikin, kalau saya aja gak pernah inget belanja apa aja, berapa totalnya, dan kapan belanjanya.


Aplikasi ini sebenarnya bisa digunakan semua orang, segala usia. Fiturnya cukup lengkap, tapi saya hanya menggunakan kategori pengeluarannya aja, tentu saja karena saya tukang hambur-hamburin uang. Setiap saya mengeluarkan uang, baik belanja bulanan, belanja di tukang sayur, belanja online, ataupun untuk bayaran iuran RT, dan hal-hal yang di luar rutinitas, akan saya catat. Suatu saat saya amati, saya jadi tau berapa pengeluaran wajib saya perbulan, berapa yang harus saya tabung, dan berapa yang bisa saya pakai untuk jajan-jajan centil. Yah, anggap saja aplikasi ini sebagai pengontrol hasrat belanjamu.

4. Alodokter.com

Saya ini orang yang malas kalau harus ke rumah sakit untuk sakit-sakit ringan. Kebetulan juga saya belum nemu klinik-klinik kecil, seperti yang biasa saya datangi di Bandung kalau sakit demam, flu, batuk, dan penyakit-penyakit yang biasanya sembuh hanya dengan hibernasi dan makan minum yang banyak.

Kebanyakan orang, termasuk saya, senang self diagnose. Nyontek-nyontek ke google, dan berujung gelisah karena ada artikel yang menuliskan bahwa bisa jadi demam kamu adalah pertanda kamu terserang virus HIV, padahal ternyata kamu hanya terserang flu. Ini adalah penyakit saya, suka baca-baca artikel yang berhubungan dengan kondisi kesehatan saya, tanpa nanya langsung ke dokternya. Entah gimana ceritanya, saya paling takut ketemu dokter. Tiap dokter meriksa saya kalau lagi sakit, saya paling gak bisa merhatiin mukanya. Takut-takut mimik mukanya berubah, alisnya mengerut, seolah ngomong "Ya ampun ini orang kayaknya sakit parah deh!"

 

Alodokter menjadi penolong saya, dan membuat saya berhenti googling yang aneh-aneh. Di sini kamu bisa lihat artikel yang sudah ditulis oleh tim dokter mengenai penyakit, penyebab, dan juga cara pengobatannya. Kita juga bisa konsultasi langsung melalui fitur chat nya dengan dokter spesialis, yang bahkan dokternya bisa kita pilih sendiri! Tarifnya hanya 5.000 untuk dokter umum dan 15.000 untuk dokter spesialis. Tarif ini adalah tarif sekali konsultasi, bebas berapa pertanyaan yang kamu tanyakan. Kita juga bisa menyimak chat history pansien lain, yang mungkin punya masalah kesehatan yang sama dengan kita. Sampai saat ini saya sering baca artikel-artikelnya, tapi baru sekali menggunakan fitur chatnya. Dokternya amat sangat membantu dan gak pelit informasi. 

Oh ya, aplikasi Alodokter ini digunakan hanya untuk menambah informasi dan wawasan mengenai segala betuk penyakit, bukan untuk mengobati. Jadi kalau kamu sakit, tetap harus periksa ke dokter ya, karena terkadang kita perlu obat, dan Alodokter tentu gak menyediakan obat secara sembarangan begitu.

5. Gramedia Digital

Walaupun tinggal di rumah, bukan berarti wawasan kita hanya sebatas pekakas dapur kan. Saya butuh buku untuk lebih up to date. Tapi agak sulit rasanya menyisihkan waktu untuk pergi ke toko buku. Selain karena tinggal jauh dari kota, memilih-milih buku yang layak dibeli kadang bisa ngabisin waktu yang cukup lama bagi saya. Makanya, saya download aplikasi Gramedia Digital.


Hanya dengan 90.000, saya bisa dapat akses premium. Menariknya lagi, 1 akun bisa dipakai di 5 device. Lumayan banget kan! Walaupun saya jauh lebih suka buku fisik, jalan-jalan di gramedia digital ini layaknya windows shopping. Lihat-lihat buku baru yang bagus dan menarik. Kalau memang saya suka banget, suatu saat saya pergi ke toko buku, saya akan beli. Tapi kalau biasa-biasa aja, yaaa saya cukup baca versi digitalnya aja.

Gramedia Digital ini gak cuma menyediakan buku, tapi juga majalah. Fiturnya mudah digunakan, genrenya juga lengkap. Di sini kamu bisa download buku-buku yang kamu suka, tapi hanya bisa dibaca melalui aplikasi ini. 

That's a wrap! Itu adalah 5 aplikasi yang membantu kehidupan rumahan saya. Tertarik coba?


16 comments:

  1. Nice sharing banget teh, aku udah pake pencatat keuangan dan rapih banget nih buat financial planning kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya.. soalnya kalau gak pakai aplikasi begini, kadang suka mendadak boros

      Delete
  2. sy pelanggan cookpad dan aladokter.com mbak hehehehe..sangat tertolong ama aplikasi ini :)

    ReplyDelete
  3. Waaah wajib dicatet nih
    Aplikasinya bener-bener bermanfaat
    Thanks for sharing Teh

    ReplyDelete
  4. mantep nih tipsnya hehehe bakalan aku inget kalau nanti udah berumah tangga

    ReplyDelete
  5. Baru mau bahas hot bed brarti kasurnya dipanasin dulu. Eh udah ketebak aja pemikiran aku.. hahaha. Aku suka nih yg buat catat keuangan. Butuh bgt buat IRT.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tuh kan. kusudah tau apa yang akan kau pikirkan hahaha.
      iya pisan, jadi tau diri kalau boros.

      Delete
  6. makasih sharingnya teteh sayang

    ReplyDelete
  7. Waar waar waar ini penning banget yang terakhir aku baru tau lho Gramedia bisa kaya gt
    thanks for sharing the :)

    ReplyDelete
  8. Haha baca bagian alodokter rasanya aku banget, dulu aku juga sering baca di google dan berujung panik karena diagnosanya yg horor semua, padahal ga separah itu :)) cookpad aku blm pernah install nih, tp sering buka lewat browser

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha ternyata banyak ya yg kaya aku. suka cari penyakit sendiri, stress sendiri..

      Delete