Thursday 30 August 2018

5 Tips Menghadapi Bullying, Agar Kamu Tetap Bisa Berprestasi


Lagi-lagi tentang bullying. Ya, bullying memang selalu menarik perhatianku, terlepas karena aku pernah jadi korban maupun hanya sebagai penonton (yang selalu aku sesali). Mengutip dari berbagai artikel, kasus bullying kembali muncul di tahun 2017, setelah sebelumnya sudah mereda di tahun 2015-2016. Berkaca dari banyaknya korban yang tersakiti, bahkan sampai yang meninggal, jelas bahwa bullying bukan hal sepele. Racun ini punya dampak serius terhadap korbannya, pelakunya, bahkan penontonnya sekalipun!

Image result for bully
Source : www.statisticbrain.com
Diejek, diremehkan, bahkan sampai dipukuli. Perilaku-perilaku bullying tersebut biasanya sering ditemukan di sekolah, meskipun ada beberapa kasus yang ditemui di luar itu. Dengan bekal pengalaman dan survey di berbagai artikel, aku akan mencoba mengulas hal-hal apa saja yang dapat kita lakukan jika kita menjadi korban bully.
  •  It's not your fault
Jika kamu adalah salah satu korban bullying, kamu perlu paham bahwa ini bukan salahmu.
"Iya aku dibully, soalnya aku aneh."
"Aku dibully soalnya aku suka Kpop."
"Aku dibully soalnya aku  pemalu."
Hilangkan semua pikiran-pikiran itu! Jangan pernah berpikir kamu memiliki karakter yang memang layak untuk dibully! Bagaimanapun, tindakan bullying adalah kejahatan, tidak bisa dibenarkan atau ditoleransi. Jangan menyalahkan dirimu dan berkecil hati dengan dirimu sendiri.
  • Be better than them
Source : https://me.me/t/princess-diaries
Semakin kita terlihat tersiksa atau terganggu, pelaku bullying akan semakin senang, karena tujuan mereka tercapai. Tetap fokus dengan hidupmu, jangan menjadi seperti mereka. Jadilah seseorang yang jauh berguna dan lebih baik dari mereka. Jika kamu masih sekolah, belajar dengan giat dan fokus pada cita-citamu. Kelak kamu akan menjadi pribadi yang membanggakan dan penuh prestasi, tapi apa yang pembully dapatkan? Gak ada, kecuali perasaan menyesal dan waktu yang terbuang sia-sia.
  •  Ignore them as much as you can

Image result for invisible people
Source : yokoonoofficial
Anggaplah tukang bully ini adalah makhluk halus tembus pandang yang sama sekali tidak terlihat olehmu. Yang diinginkan oleh mereka adalah perhatianmu, dan tentu kamu gak akan memberikan perhatianmu terhadap orang semacam itu kan?
  • Berteman dengan banyak orang
Image result for friends book club
Source : www.brit.co
Two is better than one. Berhadapan dengan tukang bully memang tidak semudah teorinya. Tapi, semua akan lebih mudah jika kita memiliki teman. Bergaul dan berteman dengan orang-orang yang memiliki aura positif, akan sangat membantumu. Kalau kamu pemalu atau pendiam, kamu bisa ikut komunitas-komunitas yang sesuai dengan hobimu. Biasanya, akan lebih mudah untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap sesuatu. Tujuannya bukan untuk melawan pembully, tapi untuk meyakinkan dirimu bahwa dunia ini bukan hanya milik si pembully. Pembully bukan orang hebat yang pantas kamu pedulikan. Mereka hanya satu atau sekumpulan orang dengan karakter negatif. Masih banyak orang-orang baik di luaran sana, yang lebih pantas mendapatkan perhatian dan waktumu yang berharga.

  • Kumpulkan bukti, ceritakan pada orang dewasa atau pihak berwajib

Why Go to Counseling
Source : centerfornew.com
Jika pembully ini tetap menyakitimu dan kamu sudah tidak kuat lagi untuk menghadapinya, jangan ragu untuk melapor pada orang dewasa. Bisa jadi gurumu, orang tuamu, psikolog, atau jika semuanya sudah kelewat batas, kamu bahkan bisa kok lapor polisi. Kumpulkan bukti untuk memperkuat laporanmu, misalnya rekam diam-diam aksi bully yang kamu alami. Tidak perlu malu atau dianggap tukang ngadu. Bukankah pantas pelaku kejahatan ditangkap? Selain itu, pembully bisa jadi memiliki suatu permasalahan yang menjadi alasannya dalam membully orang lain?. Dengan kamu melapor, bisa jadi kamu juga menyelamatkan masa depan si pembully.
  • Berkaca dari Pengalaman Korban Lain

Image result for you are not alone pict
Source : drugfreemanatee.org
 Menjadi korban bullying memang sulit. Pengalaman-pengalaman buruk itu pasti sering membayangi hidup kita. Tapi percayalah bahwa kamu gak sendiri. Kamu bisa simak pengalaman orang lain yang pernah jadi korban bully. Mungkin kamu pernah baca juga artikel yang bilang bahwa banyak korban bullying yang sekarang sukses dan diidamkan orang lain. Contohnya si cantik Megan Fox. Siapa yang menyangka bahwa semasa kecilnya ia kerap dibully karena obsesinya yang ingin menjadi artis. Ada lagi Meghan Trainor yang dibully karena terlalu gemuk, atau malah Rihanna yang dibully karena terlalu kurus. Lucu kan? We can never please everyone.

Beberapa waktu yang lalu, aku juga membaca artikel tentang Kheris Rogerds, anak 10 tahun yang menjadi korban bullying karena kulitnya yang hitam, namun sekarang sukses dengan bisnis kaosnya yang terinspirasi dari pengalaman bullying yang dia alami. Bersama sang kakak, Taylor Polard, ia berhasil membangun bisnis kaos bertuliskan "Flexin in My Complexion", ungkapan yang digunakan agar seorang gadis merasa cantik dengan dirinya sendiri. Hebatnya lagi, kaos ini terjual lebih dari 10 ribu dalam waktu sekejap saja.

Source: www.liputan6.com
Kheris dan Taylorpun menarik perhatian Alicia Keys yang langsung memberikan dukungannya kepada kedua kakak beradik ini dalam postingan Instagram pribadinya. Tidak hanya itu, Kheris dan Taylorpun berpartisipasi dalam acara New York's Harlem Fashion Week, juga mendapat kesempatan berjalan di runway America's Top Model. Dengan usianya yang masih 10 tahun, ia sudah mampu mencapai prestasi yang sangat membanggakan ini. Lalu apa yang terjadi dengan orang-orang yang membully mereka? Oh honey, nobody knows (and nobody seems to care).

Bagaimana dengan kalian? Apa kalian pernah mengalami tindakan bullying juga? Lantas langkah apa yang kalian untuk bisa survive? Sharing yuk!

10 comments:

  1. Akupun dulu pernah cari korban bully. Tempat berlindung pertama memang ke keluarga dulu, lalu nyari circle yang emang fit in sama kita bisa menerima apa adanya kita... Dan jangan lupa intropeksi mungkin ada sesuatu gak nyaman yang bikin mereka suka bully hehe

    ReplyDelete
  2. Aku pernah di bully waktu kelas 6 SD, dijauhin dan dikatain sama temen hampir se kelas tuh rasanyaaa hmmm.. Ditambah lagi saya ga berani curhat sama ortu waktu itu. Sekarang yg lalu biar lah berlalu ya. Balas dendam terbaik memang menjadikan diri kita lebih baik dari orang yg pernah bully.

    ReplyDelete
  3. Wah artikel yg bermanfaat banget. Suka miris liat video-video anak sekolah yg saling membully temannya sendiri. Apalagi sampe ada kekerasan. Setuju banget kalau bullying ini harus dilawan.

    ReplyDelete
  4. Nice artikel ini teh.. Mksh info n ilmunya ya teh..

    ReplyDelete
  5. Pernah di bully karena terlalu rajin dan sok pintar sendiri karena pelit ga ngasih contekan. Menananggapi nya dengan cara aku lapor ke guru dan orang tua. Tapi tetap di anggap tukang adu, semakin lama semakin gerah dan qodarullah aku pindah rumah dan sekaligus sekolah sehingga menemukan atmosfer belajar yang lebih mendukung

    ReplyDelete
  6. Sedih kalau liat orang di bullying 😢 tapi tidak semua orang yang di bullying itu lemah .. Buktinya mereka ❤❤❤ Nice Artikel 👍😘

    ReplyDelete
  7. Bullying berawal dari candaan temen temen terus lanjut ke tingkat lebih serius. Akhirnya terjadi hal yg nggk diinginkan deh

    ReplyDelete
  8. parah banget sih yang namanya bullying aku juga pernah ngalamin itu walaupun cuma lewat verbal tapi berdampak

    ReplyDelete
  9. parah banget yg namanya bullying selain bisa nyakitin mental bisa juga ke fisik lama-lama. Dan para korban memang harus ditangani secara serius buat dapetin rasa percaya dirinya lagi, enggak mudah tapi bisa selagi banyak support

    ReplyDelete
  10. Nice artikel, pengen ngirim artikelnya ke jaman dulu deh. Biar aku baca. Haha. Dulu korban bully soalnya..

    ReplyDelete